Semarang, Gatra.com-Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah menyebutkan usia harapan hidup (UHH) warga Jawa Tengah pada 2019 mencapai 74,23 tahun. Meningkat dibandingkan 2028 yakni 74,18 tahun.

Meningkatkan UHH bayi sejak lahir ini berdampak terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah pada 2019 mencapai 71,73.

“IPM Jawa Tengah pada 2019 meningkat 0,61 poin dibandingkan atas 2018 sebesar 71,12,” kata Kepala BPS Jawa Tengah (Jateng) Sentot Bangun Widoyono di kantornya di Jalan Pahlawan Semarang, Senin (17/2).

Penentuan IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standard hidup yang layak.

Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh UHH saat lahir untuk hidup. Pengetahuan diukur melalui indikator rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.

Sedangkan standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan disesuaikan dengan paritas daya beli.

Lebih lanjut, Sentot, menyatakan pada 2019 untuk UHH bayi yang baru lahir memiliki peluang hidup di Jateng hingga 74,23 tahun.

Untuk anak-anak usia 7 tahun yang memiliki peluang bersekolah selama 12,68 tahun dan untuk penduduk usia 25 tahun ke atas rata-rata telah menempuh pendidikan selama 7,53 tahun (SMP kelas 1).

Pengeluaran per kapita masyarakat Jateng yang disesuaikan dengan purchasing power parity atas dasar harga konstan 2012 telah mencapai Rp11,102 juta.

“Dari tiga dimensi ini IPM Jateng sejak 2017 sudah mencapai kategori tinggi karena di atas 70,” ujar Sentot.

Sementara berdasarkan data BPS Jateng, UHH sejak 2011 terus mengalami peningkatan yakni pada Tahun 2011 mencapai 72, 91 tahun, pada 2012 mencapai 73,09 tahun, pada 2013 mencapai 73,28 tahun.

Pada 2014 mencapai 73,88 tahun, pada 2015 mencapai 73,96 tahun, pada 2016 mencapai 74,02 tahun, pada 2017 mencapai 74,08 tahun, pada 2018 mencapai 74,18 tahun, dan pada 2019 mencapai 74,23 tahun.