Yogyakarta, Gatra.com – Sejumlah sosok mendaftar untuk menjadi kandidat di Pilkada Kota Yogyakarta melalui penjaringan PDI Perjuangan, mulai dari kader internal, pengusaha, hingga akademisi. Akar rumput PDI Perjuangan ingin jago mereka merupakan "banteng" sejati.
Pada Rabu (15/5) siang ini, anggota DPRD Kota Yogyakarta, Antonius Fokki Ardiyanto, mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon Wakil Wali Kota Yogyakarta untuk Pilkada 2024 ke Kantor DPC PDI Perjuangan.
Sebelumnya ia mendapat dukungan dari sejumlah kader PDI Perjuangan dan komunitas untuk berpasangan dengan Afnan Hadikusumo, anggota DPD RI dari DIY.
Fokki mengembalikan formulir ke PDI Perjuangan diiringi kirab kebudayaan tradisional seperti jathilan dan pengiring berbusana adat Jawa.
“Ini adalah tindak lanjut dari tahapan pengambilan formulir dan konsultasi saya pada tanggal 2 Mei kemarin. Pengembalian ini adalah bukti keseriusan saya sebagai kader PDI Perjuangan untuk maju sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Yogyakarta,” tegasnya.
Terkait gagasan yang akan ditawarkan jika nantinya mendapat rekomendasi sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Yogyakarta, Fokki menyatakan salah satunya adalah mengembalikan Yogyakarta sebagai kota perjuangan republik.
“Jadi intinya dulu perjuangan itu untuk membela kepentingan rakyat. Jadi nilai-nilai kerakyatan ini yang nantinya akan kita emban,” ucap Ketua DPN Repdem ini.
Ihwal gagasan mengatasi krisis sampah di Kota Yogyakarta, ia mengaku hal itu masih sebatas pada porsinya sebagai Panitia Khusus (Pansus) Penanganan Sampah DPRD Kota Yogyakarta.
“Dukungan dari manapun tentu saya apresiasi. Gagasan menangani persoalan sampah masih bersifat personal. Tentu nantinya kalau memang dapat rekomendasi akan dikomunikasikan dengan calon Wali Kota yang diusung partai untuk dijadikan program bersama,” ujarnya.
Selaku Ketua Pansus, Fokki menyatakan sudah melakukan serangkaian upaya menghidupkan kembali bank-bank sampah di tingkat kelurahan untuk memaksimalkan pengolahan sampah.
Dalam program yang diusungnya, ia mendorong pengolahan sampah di tingkat kelurahan dilakukan oleh forum bank sampah. Ini mengingat di tingkat RW juga sudah ada bank-bank sampah.
“Itu salah satu strateginya, selain segera menyelesaikan persoalan sampah yang lebih besar di tingkat kota dan ini memang butuh kesungguhan dan keseriusan eksekutif,” ucapnya.
Koordinator Forum Komunikasi PAC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Nur Oryza Argo, menyatakan akan mendukung bakal calon yang merupakan kader PDI Perjuangan. Ini merupakan suara atau aspirasi arus bawah PDI Perjuangan dari anak cabang, ranting, hingga anak ranting di Kota Yogyakarta.
“Alasan kami yang merupakan grass root PDI Perjuangan sangat rasional. Tentu karena PDI Perjuangan adalah partai pemenang Pemilu 2024, akan lebih baik jika memprioritaskan kader sendiri dan itu pun harus kader yang benar-benar banteng sejati,” ungkapnya.
Meski tidak menutup komunikasi dengan partai lain, Argo menyatakan pihaknya berharap sosok yang diusung wali kota atau wakinya adalah kader PDI Perjuangan asli.
Ia menambahkan, Forum Komunikasi PAC memang gerakan kultural, namun di dalamnya adalah kader-kader struktural level bawah dari pengurus PAC, ranting, hingga anak ranting di Kota Yogyakarta.
Menurutnya, suara kader akar rumput inilah yang berkontribusi besar dalam memenangkan PDI Perjuangan di setiap pemilu dan pilkada di Kota Yogyakarta.
“Kriteria banteng sejati adalah sosok yang sudah benar-benar berproses dari bawah dan sudah mendedikasikan diri untuk partai setidaknya lebih dari 15 tahun,” katanya.
Saat ini DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta telah menerima pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota baik internal maupun eksternal partai. Selain Fokki terdapat nama Widi Praptomo yang merupakan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DIY, Wawan Harmawan yang juga Wakil Ketua Kadin DIY, Ricco Survival Yubaidi yanv seorang akademisi, dan Gunawan Hartono dari kalangan profesional.