Semarang,Gatra.com - Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menegaskan pembangunan jalan, mall, perumahan atau hotel tidak akan mencaplok lahan produktif di Kota Lunpia.
Hal tersebut dikatakannya saat mendatangi Semarang Agro Expo di Agrowisata Purwosari Mijen Kota Semarang, Sabtu (29/2).
"Ada 2000 hektar sawah produktif di Kota Semarang, yang mana 1800 hektar tersebut yang tidak akan pernah berubah fungsinya karena sudah dilindungi oleh karena sudah masuk di Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang," ujarnya.
Wawali yang akrab disapa Mbak Ita ini mengaku, keberadaan sawah lestari sebanyak 2000 hektar tersebut merupakan salah satu ikhtiar Kota Semarang untuk menciptakan swasembada pangan di masa depan nanti.
"Siapa yang mengira kalau di tengah kota metropolitan seperti Semarang bisa mengahasilkan beras yang bagus kualitasnya. Siapa yang mengira di Kota Semarang ada berbagai macam buah lokal yang enak-enak, jadi unggulan dan banyak peminatnya," imbuhnya.
Hal tersebut merupakan salah satu modal awal untuk menciptakan kemandirian pangan pada masyarakat Kota Semarang.
"Bisa jadi nanti semua yang dikonsumsi oleh masyarakat itu hasil dari kebunnya sendiri, kebunnya tetangganya, atau kebun dari masyarakat dilingukang tempat tinggalnya," ucapnya.
Untuk itu, pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pertanian tengah sibuk menggeliatkan sektor pertanian agar menjadi sektor yang diminati oleh anak anak muda.
"Kita adakan banyak pembinaan, kita adakan banyak pendampingan. Supaya, para petani semakin semangat untuk menghasilkan beras, buah yang berkulitas, dan pertanian menjadi salah satu sektor yang menghasilkan dimata generasi muda," tandasnya.