Slawi, Gatra.com - Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melengkapi fasilitas di 100 rumah sakit (RS) rujukan penanganan pasien virus corona untuk mengantisipasi wabah virus tersebut. Sebab, jumlah fasilitas yang dibutuhkan seperti masker dan alat pelindung diri (APD) masih terbatas.
Hal itu diungkapkan Dewi saat meninjau kesiapan fasilitas dan tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soeselo, Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dalam penanganan pasien suspect terinfeksi virus corona, Rabu (4/3).
"Fasilitas cukup baik, dokter perawat dan sebagainya sangat tanggap karena sudah pernah jadi RS rujukan saat flu burung. Hanya saja masukan dari mereka saya siap mendukung, menyampaikan dan mendesak Kemenkes untuk melengkapi fasilitas yang diperlukan," ujarnya.
Baca juga : Bawa 2 Suspect Corona, Risma Tolak Kapal Pesiar Berlabuh
Menurut Dewi, fasilitas yang masih perlu dilengkapi di RSUD dr Soeselo yang merupakan satu dari 100 rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien terinfeksi virus corona yakni masker dan APD. Meski sudah tersedia, jumlahnya masih terbatas sehingga perlu ditambah untuk mengantisipasi adanya pasien yang tertular virus corona. Apalagi, masker dan APD bersifat sekali pakai.
"Tidak hanya RSUD dr Soeselo saja, tapi seluruh rumah sakit yang menjadi rujukan. Rata-rata hampir sama kebutuhannya. Pertama adalah masker, karena menghilang di pasaran. Kemudian APD. Harus segera dilengkapi secepat-cepatnya untuk 100 RS yang sudah ditunjuk," tandasnya.
Kelangkaan masker di pasaran yang terjadi saat ini disebut Dewi menjadi tanggungjawab pemerintah untuk mencari tahu penyebabnya. Anggota komisi yang membidangi kesehatan dan ketenagakerjaan ini mengaku sudah menyampaikan kondisi tersebut ke pemerintah pusat, termasuk Presiden Joko Widodo.
"Dari data, ada 28 produsen, 55 distributor dan 22 importir masker, nah ini harus disidak, libatkan kepolisian. Kalau ada pelanggaran harus ditindak," tandas legislator dari Daerah Pemilihan Jateng IX ini.
Baca juga : Soal Corona, Mendagri: Pejabat Daerah Jangan Bikin Panik
Dewi mengatakan, penambahan fasilitas di rumah sakit rujukan penanganan pasien terinfeksi virus corona perlu segera dilakukan karena rumah sakit rujukan harus mengantisipasi adanya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di sejumlah negara yang akan pulang ke Indonesia saat lebaran nanti.
"ABK (anak buah kapal) yang ada di berbagai negara dari Kabupaten Tegal banyak. TKI di Taiwan, Hongkong ini mau lebaran mereka akan pulang kampung. Jadi harus diantisipasi," ujarnya.
Direktur Utama RSUD dr Soeselo Guntur Muhammad Taqwin mengakui perlu ditambahnya fasilitas penanganan pasien suspect terinfeksi virus corona, salah satunya APD.
"APD memang sangat dibutuhkan. Kita persediaan kalau ada kasus. Itu sekali pakai. Perlu dukungan Kemenkes untuk APD dilengkapi karena kita pesan di mana-mana juga stoknya tidak ada," ungkapnya.