Home Ekonomi Hantaman Corona terhadap Perekonomian Indonesia

Hantaman Corona terhadap Perekonomian Indonesia

Jakarta, Gatra.com- Perlambatan ekonomi global berdampak terhadap kondisi perekonomian Indonesia. Pada Januari 2020, IMF memangkas proyeksi ekonomi global (World Economic Outlook) sebesar 0,1%, dari 3,4% menjadi 3,3%.

Sejak 2015, harga komoditas terus menurun. Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah mengatakan, perekonomian Indonesia bergantung terhadap komoditas.

“Kita bandingkan dengan negara maju, peran dari industri manufaktur bisa di atas 100%. Semisal kontribusi pertumbuhan ekonomi sebesar 5%, kontribusi manufaktur bisa 10%. Kita pernah mencapai 30%, tetapi terus melambat,” katanya di Jakarta, Kamis (12/3).

Menurutnya, kondisi perekonomian di Indonesia sangat bergantung pada komoditas. Apabila komoditas menurun maka perekonomian akan jatuh. Keadaan ini semakin buruk saat partner dagang Indonesia, China dalam keadaan tidak stabil.

“ Partner dagang kita utamanya China. Sangat sulit untuk naik kembali,” tuturnya.

Ia berharap, pada 2020, perekonomian Indonesia mulai membaik, terutama pada sektor nikel. Namun, di tengah itu muncul wabah corona. Itu berdampak besar, menghantam sektor pariwisata dan manufaktur.

“Jadi, kita sudah jatuh, tertimpa tangga. Permasalahan terbesar dalam perekonomian, ketidakpastiaan yang menghantam sektor ekonomi. Kalau tidak pasti, para investor di pasar keuangan itu akan ikut, indeks harga saham terus turun. Kompleksitas permasalahan perekonomian kita menjadi tambah tinggi,” katanya.

Ia memprediksi angkanya masih terus di bawah 5,2% sekitar 4,9%-5,1%. Oleh karena itu, peningkatan daya beli perlu dilakukan. Apalagi saat ini Kementerian Keuangan mengeluarkan aturan baru terkait PPh 21.

“Kalau kondisi belum membaik, pemerintah bisa memperluas. Yang penting gerak cepat untuk confidence usaha,” ucapnya.

Piter menuturkan, pola penyebaran virus corona tidak dapat dipastikan. Awalnya, diperkirakan dapat selesai dalam waktu singkat. Namun, malah meledak ke negara lain seperti Iran, Korea, dan Italia. Saat di Korea dan Italia sudah membaik, kemungkinan ada negara baru lagi yang terdampak.

“Sangat sulit mengharapkan itu (pola v-shape). Proses penyelesaian secara global lebih panjang, hantaman ke perekonomian global lebih panjang, jadi polanya U,” ucap Piter.

346