Home Kesehatan Tes Covid-19 Gunakan PCR, Pemkot Jambi bakal gandeng Unja

Tes Covid-19 Gunakan PCR, Pemkot Jambi bakal gandeng Unja

Jambi, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi menyebut, kedepan pihaknya kemungkinan tidak akan menggunakan lagi rappid test untuk mengetahui gejala Covid-19. Melainkan menggunakan PCR yang bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Universitas Jambi. 

“Unja itu ada PCR, namun tidak ada peralatan Boks Kit dan regent, tapi kita punya. Maka dari itu akan kita kombinasikan. Ke depan Satgas Jambi akan memiliki uji swab sendiri,” kata Wali Kota Jambi, Sy Fasha kepada Gatra.com, Rabu (22/4). 

Fasha menjelaskan, jika tergantung dengan rappid test ada 14 pasien yang dilakukan rappid test dan menunggu hasil swab selama seminggu tentu membutuhkan waktu lama. Dan bagaimana dapat menjamin yang lainnya dalam waktu satu minggu tersebut.

“Jika kita punya peralatan sendiri, kita tidak lagi bergantung dengan Kemenkes. Ini sedang kami jajaki kerja samanya, tim kita masih negosiasi bertemu dengan rektor Unja. Dalam waktu dekat mudah-mudahan bisa melakukan PCR sendiri,” ucapnya. 

Terpisah, Rektor Unja, Prof Sutrisno, menyambut baik rencana tersebut, dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 menggunakan alat Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dimiliki Unja.

Sutrisno mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jambi melalui Sekda, Pemkot Jambi. Di antaranya membentuk beberapa tim dokter seperti tim dokter yang dipimpin oleh dr Derry, Ketua IDI Jambi. Kemudian ada tim Patologi Anatomi (PA).

“Sudah mengecek alat PCR di Mendalo, Telanai dan Balai POM,” beber Sutrisno.

Dijadwalkan hari ini, pihaknya akan kembali melakukan koordinasi terkait reagen kimia apa yang nantinya akan digunakan. “Ini akan dirapatkan kembali, hasil rapat akan dipublish dalam hal ini oleh Pemda," kata Rektor. 

Ia menjelaskan, Pemprov Jambi, Pemkot Jambi dan Unja dalam hal ini bersama-sama untuk membangun dan mencegah serta menanggulangi penyebaran Covid-19. "Kontribusi Unja sendiri yaitu dengan adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki," ujarnya. 

Dia menambahkan, ini hanya tinggal berkoordinasi terkait teknisnya saja dan ini murni gerakan kemanusiaan. “Peralatan sudah oke, tinggal persiapan koordinasi, tempat sample ada di RSUD  Abdul Manap, Labkes Kesehatan dan sebagainya," ucapnya.

228