Home Kebencanaan Kemensos Bagikan 974 Sembako untuk PMKS Kabupaten Semarang

Kemensos Bagikan 974 Sembako untuk PMKS Kabupaten Semarang

Semarang, Gatra.com - Kementerian sosial menyerahkan sebanyak 974 paket sembako senilai 292.200.000 rupiah kepada Pemerintah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Bantuan Sosial itu untuk menanggulangi munculnya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) jalanan karena terdampak pandemi Covid-19.

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial kementerian Sosial, Harir Hikmat mengatakan, dampak pandemi Covid-19 di beberapa daerah menyebabkan munculnya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) jalanan. Menurutnya, mereka yang terkena PHK dan menganggur terpaksa mengais rezeki di jalanan sebagai pemulung, pengamen dan pengemis.

“Karenanya, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) mengalokasikan bantuan untuk mereka sedangkan penyaluran di Jawa Tengah dilakukan bekerja sama dengan enam Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) mandiri,” katanya di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang,  Rabu (8/7).

Dijelaskan oleh Harry, dana bantuan sembako untuk PMKS jalanan di Jawa Tengah itu bersumber dari pengalihan (refocusing) anggaran program kegiatan di Kemensos.

Semua direktorat Jenderal, lanjutnya, diminta oleh Menteri Sosial Juliari P Batubara untuk mengalihkan anggaran guna menanggulangi dampak sosial ekonomi pandemi Covid-19.

 “Paket sembako senilai total Rp292.200.000,oo dibagikan kepada 974 PMKS jalanan di empat kabupaten/kota di Jawa Tengah melalui enam LKS,” ujarnya.

Kementerian Sosial meminta Pemkab Semarang untuk melakukan edukasi dan sosialisasi ke masyarakat tergolong tuna sosial di Kabupaten Semarang. Sebab tuna sosial saat ini menjadi golongan yang paling terdampak pandemi corona.

Menurut Hariri, masyarakat tergolong tuna sosial mencakup di antaranya gelandangan, pengemis, pemulung, eks napiter, hingga korban perdagangan manusia. 

Ia menuturkan, adanya pembatasan kegiatan masyarakat di kota besar membuat para tuna sosial tak dapat secara leluasa keluar untuk mencari uang. Maka solusinya, menurut Hikmat, yakni bekerjasama dengan lembaga kesejahteraan sosial (LKS) di masing masing wilayah untuk mengoptimalkan edukasi dan sosialisasi bagi tuna sosial itu.

"Ini jadi perhatian kami. Kami khawatir penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) jalanan menjadi karier corona juga," ujarnya.

Bupati Semarang Mundjirin, mengatakan, dari jumlah itu Kabupaten Semarang mendapatkan 300 paket. Nantinya 300 paket bantuan sosial ini diserahkan langsung lewat LKS Keramas Ungaran, dan selanjutnya dibagikan ke tuna sosial yang dibina oleh lembaga tersebut.

Sementara upaya Pemkab Semarang membina kelompok tergolong tuna sosial, ia menjelaskan, kelompok itu nantinya dibina lewat LKS yang khusus mengurusi hal tersebut di Kabupaten Semarang.

"Yayasan-yayasan itu bekerja 24 jam nonstop. Adapun masyarakat yang menemukan orang tuna susila bisa diberikan ke LKS supaya dapat dikelola di sana," katanya.

235