Home Kebencanaan Disdik Kabupaten Tegal Bingung KBM Daring untuk Siswa SD

Disdik Kabupaten Tegal Bingung KBM Daring untuk Siswa SD

Slawi, Gatra.com - Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tahun ajaran baru 2020/2021 masih harus dilakukan dengan sistem dalam jaringan (daring) untuk mencegah penyebaran Covid-19. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bingung dengan pelaksanaan KBM daring untuk siswa Sekolah Dasar (SD).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Akhmad Wasari mengatakan, siswa baru di SD dan SMP mulai Senin (13/7) melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tatap muka selama sepekan. "Setelah itu, nanti off (libur) dan kemudian melaksanakan KBM jarak jauh atau daring," kata Wasari, Rabu (15/7).

Menurut Wasari, selain untuk mengenalkan siswa dengan lingkungan sekolah, pelaksanaan MPLS tatap muka juga untuk memberi kesempatan kepada sekolah untuk mempersiapkan KBM daring. Namun diakui Wasari pihaknya masih bingung dengan pelaksanaan KBM daring untuk kelas satu SD.

"Ini yang lagi kami bingungkan, KBM daring untuk siswa kelas satu SD seperti apa. Ya nanti sedapat mungkin dilaksanakan," ujarnya.

Menurut Wasari, para guru di SD tengah menyusun pelaksanaan KBM daring untuk siswa SD. Untuk itu, MPLS tatap muka tetap perlu dilaksanakan agar guru dan siswa bisa melakukan persiapan.

"Guru-guru lagi mendesain, yang penting ada tugas yang dilaksanakan anak, betapapun harus dibantu orang tua. Kalau mau ada tugas kemudian tidak ada tatap muka dulu kan sulit. Mau nugasi kelas satu SD tapi tidak ketemuan, ujug-ujug lewat daring, kan sulit. Makanya hampir semua sekolah butuh (MPLS tatap muka)," jelas Wasari.

Wasari menegaskan, MPLS tatap muka yang digelar SD dan SMP tetap menerapkan protokol kesehatan ketat untuk menekan risiko penyebaran Covid-1, antara lain penyediaan sarana pendukung serta pembatasan waktu pelaksanaan dan jumlah siswa di setiap kelas.

"Sudah ada rambu-rambunya, siswa pakai masker, masuk di-thermo gun, cuci tangan, kemudian setelah masuk ruangan kelas tidak boleh ada kontak dengan guru dan sesama siswa. Dari hasil monitoring, sejauh ini MPLS berjalan sesuai rambu-rambu" ujar Wasari.

212