Home Ekonomi Unilever Luncurkan Program Bango Pangan Lestari

Unilever Luncurkan Program Bango Pangan Lestari

Jakarta, Gatra.com- Untuk mendukung pertanian berkelanjutan,  PT Unilever Indonesia, Tbk. meluncurkan program “Bango Pangan Lestari”. Kolaborasi dengan Sayurbox dan TaniHub Group ini berkomitmen mengedepankan kesejahteraan petani.

"Bango memperkenalkan program ‘Bango Pangan Lestari’ sebagai payung besar dari keseluruhan inisiatifnya dalam mendorong pertanian yang berkelanjutan, baik yang selama ini telah dijalankan maupun inisiatif lainnya di masa depan," ungkap Director of Foods and Beverages PT Unilever Indonesia, Tbk., Hernie Raharja dalam konferensi pers virtualnya, Selasa (25/8).

Melalui www.bango.co.id/bangopanganlestari, Bango mengajak masyarakat untuk membeli bahan pangan langsung dari petani, salah satunya melalui platform digital Sayurbox dan TaniHub Group. Website ini akan menjadi penghubung bagi masyarakat yang ingin menunjukkan dukungan mereka terhadap jerih payah petani dan berkontribusi nyata untuk membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.

Hal ini sejalan dengan komitmen Unilever untuk membangun fondasi yang kuat bagi Praktek Pertanian Berkelanjutan. “Spesifik dalam hal diversifikasi produksi pangan. Sehingga dapat mempersembahkan makanan sehat dari planet sehat pula ke seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia," papar Hernie.

Secara global, hingga tahun 2050 Unilever berkomitmen untuk mentransformasi cara menanam, memproduksi, dan mengonsumsi makanan untuk mampu memenuhi kebutuhan pangan yang terus bertambah. Hal ini difokuskan melalui dua hal penting, yaitu diversifikasi konsumsi pangan dan diversifikasi produksi pangan.

Secara garis besar, program ini menggarisbawahi tiga pilar penting. Yakni pengembangan sistem pertanian yang berkelanjutan, perlindungan kesejahteraan petani dan keluarganya, dan Penggalakkan regenerasi petani.

Head of Communications Sayurbox, Oshin Hernis mengapresiasi kolaborasi ini. “Senang sekali industri seperti Unilever, dalam hal ini Bango, ikut memiliki komitmen untuk memperbaiki kesejahteraan petani," tuturnya.

Menurutnya, persamaan visi dan misi tertuang dalam kerjasama ini diharapkan dapat lebih menyebarluaskan pentingnya membeli hasil pangan langsung dari petani. Sehingga memberikan dampak yang semakin besar terhadap kesejahteraan mereka.

Vice President of Marketing TaniHub Group, Aria Alifie Nurfikry menyebut kolaborasi ini akan memperluas jaringan mitra petani yang melakukan transaksi dengan TaniHub maupun yang dibantu pendanaannya oleh TaniFund. Sehingga lebih banyak petani di Indonesia yang terbantu kesejahteraannya.

"Bersama Bango, kami juga akan menggelar berbagai pelatihan kepada lebih dari 500 petani. Mulai dari cara pembuatan pupuk organik cair hingga pelatihan analisis usaha tani guna meningkatkan kapasitas petani Indonesia dalam menerapkan sistem pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan," ungkap Aria.

Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Rusli Abdulah menjelaskan bahwa pada masa pandemi, sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang tidak terkontraksi pada kuartal II 2020. Meski capaian ini tidak sebesar pertumbuhan pada kuartal yang sama tahun lalu.

Di balik fakta ini, secara umum kesejahteraan petani ternyata kian tergerus. Buktinya, indeks Nilai Tukar Petani (NTP) gabungan – yaitu perbandingan antara indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani – kian menurun.

"Di awal tahun NTP berada pada level 104,16. Sementara di bulan Juli 2020 indeksnya tercatat turun menjadi 100,09. Kondisi ini tentunya membutuhkan perhatian kita semua,” ungkap Rusli.

547