Semarang, Gatra.com - Fenomena banyaknya pengangguran dan sedikitnya lapangan pekerjaan terkadang dapat memunculkan ide tertentu untuk membangun sebuah usaha atau berwirausaha menciptakan lapangan pekerjaan itu sendiri.
Hal itu disampaikan oleh Prof Dr Sri Susilogati Sumarti dalam orasi ilmiah berjudul Manajemen Pembelajaran Kimia dalam Penyiapan Wirausahawan Muda, dalam pengukuhan gelar Profesor di Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kamis (25/2).
Prof Dr Sri Susilogati Sumarti adalah satu dari tiga profesor yang dikukuhan, oleh Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman. Profesor lain yang dikukuhkan adalah Prof Dr H Muhammad Khafid MSi (FE), Prof. Dr. Sri Wardani, M.Si (FMIPA). Sehari sebelumnya, Rabu (24/2) Unnes juga mengukuhkan tiga profesor lainnya yakni Prof Dr Isti Hidayah MPd, Prof Dr Subiyanto ST MT, dan Prof Dr Erni Suharini MSi.
Prof Sri Susilogati menyatakan, sekarang banyak terlihat generasi muda yang sudah berani melangkah untuk memulai usaha mereka dan tidak sedikit pula yang dapat meraih kesuksesan di usia muda.
"Banyak kegagalan yang dialami oleh wirausahawan, namun sikap menyerah bukanlah sikap yang bijaksana, karena kendala dan masalah dalam berwirausaha adalah hal yang biasa. Kegagalan berulang-ulang hendaknya dijadikan pengalaman untuk lebih ulet dalam berwirausaha," katanya.
Melalui orasi ilmiahnya Prof Dr Sri Susilogati Sumarti mengajak untuk memberikan kontribusi kepada negara dalam mengurangi pengangguran sesuai dengan ilmu yang kita miliki dengan menyiapkan calon wirausahawan muda melalui pembelajaran berbasis wirausaha. Menurutnya dengan manajemen pembelajaran yang baik maka akan muncul wirausahawan wirausahawan muda yang andal.
Prof Dr Sri Susilogati Sumarti MSi lahir Pati 12 November 1957 merupakan dosen pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan Kimia yang memiliki bidang keahlian manajemen pendidikan kimia. Kimia anorganik merupakan mata kuliah pokok yang diampunya.
Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman menyampaikan bagi Universitas Negeri Semarang, hadirnya tiga profesor baru berarti lahirnya energi akademik baru untuk terus meningkatkan kapasitas institusi sehingga visi menjadi universitas berwawasan konservasi dan berputasi internasional akan lebih mudah diwujudkan.
“Saya berharap besar para profesor dapat berperan menjadi lokomatif yang menggerakkan kemajuan akademik universitas ini melalui karya pemikiran, penelitan, dan inovasi," tandasnya.