Home Gaya Hidup Kongres Aksara Jawa Digelar Lagi Setelah Hampir Seabad

Kongres Aksara Jawa Digelar Lagi Setelah Hampir Seabad

Yogyakarta, Gatra.com - Kongres Aksara Jawa (KAJ) bakal digelar di Yogyakarta, 22-26 Maret 2021, setelah absen hampir satu abad. Acara ini bakal membahas penggunaan aksara Jawa di kehidupan sehari-hari, termasuk di media digital. 

Ketua Tim Kongres Aksara Jawa I Setya Amrih Prasaja menjelaskan kongres ini digelar sebagai bagian dari refleksi kesejarahan. Menurutnya, sejak 1922 atau 99 tahun lalu, belum ada lagi kongres yang fokus membahas aksara Jawa sampai ke aspek teknis.

“KAJ I ini juga dilatari oleh keprihatinan atas minimnya penggunakan aksara Jawa di kalangan masyarakat, bahkan untuk sebagian dari mereka sudah tidak mengenal lagi aksara warisan leluhur ini,” tutur dia saat jumpa pers di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DIY, Jumat (19/3).

Kongres ini juga bentuk penghargaan atas upaya digitalisasi aksara Jawa yang memungkinkan aksara ini dapat digunakan dalam platform digital. Digitalisasi menjadi salah satu poin pembahasan acara ini.

"Pembahasan tentang digitalisasi aksara Jawa termasuk di dalamnya teknis penyiapan platform digital aksara Jawa, standarisasi type face atau font aksara Jawa serta standarisasi papan ketik aksara Jawa,” kata Setya.

Selain aspek digital, KAJ I akan membahas tiga isu penting lain, yakni transliterasi aksara Jawa-Latin, tata tulis, dan tentang kebijakan menyangkut penerapan aksara itu secara nyata. “Antara lain menyentuh level kebijakan di penggunaannya pada ranah publik,” kata dia.

Setya berharap KAJ I menghasilkan keputusan strategis terkait berbagai pembahasan tersebut, bukan sekadar rekomendasi.

“Selain itu, ada pengakuan negara atas keberadaan aksara Jawa dan aksara-aksara nusantara lainnya. Sehingga aksara Jawa benar-benar dapat diaplikasikan pada ranah digital serta kegiatan masyarakat sehari-hari.

Kongres Aksara Jawa I akan melibatkan sekitar 1000 peserta baiksecara langsung maupun daring. Acara akan diawali dengan sejumlah sambutan, yakni dari Wakil UNESCO (daring), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur Jawa Timur.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X diagendakan membuka kongres secara simbolis. Kongres juga dibuka acara bincang soal 'Digitalisasi Aksara Jawa' oleh penggagas kongres KPH Notonegoro, Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) Yudho Giri Sucahyo, dan pihak Badan Standarisasi Nasional.

427