Home Kesehatan Demi Herd Immunity, Ombudsman Minta Pemerintah Ubah Strategi

Demi Herd Immunity, Ombudsman Minta Pemerintah Ubah Strategi

Jakarta, Gatra.com - Ombudsman Republik Indonesia (Ombudsman RI) Perwakilan Jakarta Raya menyarakan Pemerintah Pusat untuk melakukan pendekatan regional wilayah epicentrum Covid-19 untuk strategi vaksinasi. Hal ini dikarenakan agar proses vaksinasi bisa lebih cepat sehingga mencapai herd immunity yang sedang diupayakan oleh pemerintah.

Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya Teguh P. Nugroho menyebutkan, Ombudsman sudah melakukan kajian tentang program vaksinasi di Jakarta.

“Saran ini kami sampaikan setelah kami melakukan kajian terhadap program vaksinasi di Jakarta yang tidak mencapai angka kecepatan seperti yang diharapkan,” ujar Teguh dalam siaran pers yang dirilis pada Senin (29/03).

Berdasarkan data dari Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang menjadi rujukan Ombudsman, Wilayah Jakarta ditargetkan orang yang divaksin sebanyak 30.689 orang yang harus tercapai di bulan Janjuari sampai dengan April 2021. Target tersebut belum terpenuhi karena total orang yang baru vaksinasi dosis 1 baru 925.387 (30,8%) dan dosis 2 baru 258.405 (8,6%). yang terdiri dari tenaga kesehatan, lanjut usia, dan pelayan publik.

Adapun target orang Jakarta yang divaksin adalah 8.815.157 orang yang dibagi jadi 4 tahapan. Dengan kata lain, untuk mencapai target 8.815.157 sampai Maret 2022, Jakarta harus melakukan vaksinasi sebanyak 587.677 secara stabil.

Regionalisasi nantinya dilakukan berdasarkan epicentrum penyebaran Covid-19 sesuai data target vaksinasi seperti yang ada di dalam Satu Data Covid-19. Epicentrum ini terdiri dari 15 daerah yang memberlakukan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masayarakat (PPKM) dengan positive rate tertinggi.

Berdasarkan siaran pers, upaya ini berkaca pada kesuksesan vaksin Measles (M) dan Rubella (R) di tahun 2017 yang berhasil mencapai target vaksinasi sebesar 95% di wilayah Jawa dengan tepat waktu.

Strategi ini juga menurut Ombudsman mampu menyederhanakan sistem pencatatan laporan, menghemat waktu, sarana dan prasarana yang digunakan. Cara ini dinilai lebih cepat daripada strategi saat ini yang membutuhkan waktu 6 jam untuk menyelesaikan 100-200 sasaran per hari.

Terakhir, Ombudsman menyarankan tahapan vaksin dapat dilakukan di wilayah-wilayah yang bukan epicentrum Covid-19 dengan kriteria dan indikator yang lebih jelas dan merujuk pada satu kebijakan sama.

Teguh menyebutkan bahwa sudah saatnya untuk fokus untuk mempercepat laju vaksinasi demi tercapainya herd imunnity.

Kelompok paling rentan yaitu para nakes sudah terlindungi, mungkin saatnya makin fokus pada percepatan vaksinasi agar target kita bersama yaitu kekebalan kelompok (herd immunity) tetap terjaga sesuai rencana,” ujar Teguh.