Karanganyar, Gatra.com – Klaster penularan Covid-19 di lingkungan sekolah ditemukan di SMAN Kebakkramat, Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng). Sebanyak delapan staf administrasi terkonformasi positif terpapar virus tersebut.
"Di awali seorang sakit perut. Ia baru bepergian dari Semarang. Lalu dites swab, hasilnya positif. Dari situ dilakukan tracing ke 20 orang kontak eratnya di sekolah. Hasilnya, tujuh rekan sekantornya juga positif Covid-19," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar, Purwat,i kepada wartawan di Karanganyar, Jumat (9/4).
Hasil swab PCR pegawai perpustawaan SMAN Kebakkramat keluar pada pekan lalu. Sedangkan hasil tujuh rekan sekantornya keluar pada Kamis kemarin (8/4).
Purwati mengatakan, karena tanpa gejala, mereka yang terpapar Covid-19 menjalani isolasi mandiri di rumah. Tracing terhadap keluarga mereka sedang dilakukan puskesmas setempat.
Ia mengakui, aktivitas masyarakat yang mulai longgar, ikut memengaruhi penanbahan kasus. Per Kamis (8/4), tersisa 356 warga terpapar dan 98 suspek. "Ini klaster keluarga dan sekolah. Karena sudah mulai beraktivitas di luar semua," katanya.
Kepala SMAN Kebakkramat, Bambang Sugeng Maladi, mengatakan, delapan pegawainya yang terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri akan dipantau selama 10 hari.
"Menurut Kemenkes, OTG setelah 10 hari tidak ada gejala, dan sudah diswab negatif, aman. Maka kita tunggu mereka di 10 hari berjalan," katanya.
Saat ini, pembelajaran di sekolah tersebut masih secara daring dan luring. Belum dilakukan tatap muka. Penyemprotan disinfektan yang semula sepekan sekali tiap Jumat, kini ditambah menjadi setiap hari.
Penyemprotan dilakukan pada ruang staf dan lingkungan sekitarnya. Ia menyampaikan, akan berkonsultasi dengan tim gugus tugas kabupaten terkait rencana PTM pada Juli mendatang.
"Tunggu perkembangannya. Semua tergantung orang tua dan komite sekolah juga. Apakah mereka mengizinkan," katanya.