Home Kesehatan Optimistis Zero Stunting 2024 karena NTT Punya Ini

Optimistis Zero Stunting 2024 karena NTT Punya Ini

Kupang, Gatra.com- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama Menteri PPPA, Bintang Puspayoga Senin 3 Mei 2021 melakukan dialog dengan warga dan kader di Kelurahan Tangguh di Kota Kupang..

Dialog dengan tema Penanganan dan Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah NTT itu berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Lasiana di Jalan Timor Raya Kelurahan Lasiana Kota Kupang. Hadir mendampngi dua Menteri ini Wagub NTT, Josef Nae Soi dan Ketua DPRD NTT Emi Nomleni.

Selain itu, hadir pula Ketua TP PKK / Dekranasda NTT, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat, wakil Ketua TP PKK / Dekranasda NTT, Ny. Maria Djogo, Ketua TP PKK / Dekranasda Kota Kupang, Ny. Hilda Riwu Kore.

Ketua TP PKK Kota Kupang Ny. Hilda Riwu Kore dalam laporannya menyebut kan jumlah anak stunting di Kelurahan Lasiana sebanyak 111 anak pada 2020. “Namun jumlah ini meningkat menjadi 128 anak pada 2021. Sementara anak dengan gizi buruk terdapat berjumlah 77 orang pada 2021,” kata Hilda Riwu Kore.

Saat ini jelas Ny. Hilda pihak Kelurahan Lasiana melalui 55 kader di 11 Posyandu yang ada di wilayah itu sementara menangani 11 ibu hamil, 67 ibu menyusui, 280 bayi dan 679 balita.

“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menteri PPPA Bintang Puspayoga yang datang dan berdialog dengan warga. Saat Covid-19 mulai berlangsung pada Maret 2020 posyandu ditutup, tetapi pemantauan perkembangan anak tetap dilakukan ibu balita dan kader kader Posyandu,” jelas Ny. Hilda.

Sementara Ny. Julie Sutrisno Laiskodat yang menjadi moderator dalam dialog tersebut menyampaikan TP PKK Dekranasda NTT membentuk Desa dan Kelurahan Tangguh di seluruh wilayah NTT. Di Kota Kupang, terdapat dua Kelurahan Tangguh yakni Kelurahan Lasiana dan Kelurahan Manutapen.

“Dua Kelurahan tersebut menjadi Kelurahan contoh dalam program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga termasuk dalam hal eliminasi stunting ,” kata Ny. Julie Sutrisno Laiskodat.

Kepada para kader dan warga, Menteri PPPA Bintang Puspayoga menyebut seharusnya tidak ada stunting di Provinsi NTT. Ini karena NTT memiliki potensi lokal yang dapat mencegah dan menangani stunting seperti kelor, ikan dan sorgum.

"Seharusnya di NTT ini tidak ada kasus stanting. Ini karena di NTT ada kelor, ikan dan sorgum. Kedepan potensi ini harus dimanfaatkan untuk menekan angka stunting," kata Bintang Puspayoga.

Bintang juga menegaskan bahwa pemenuhan hak anak adalah tanggung jawab bersama. Tidak hanya pemerintah pusat tetapi pemerintah daerah dan seluruh stakeholder.

“Posyandu menjadi hal yang penting dalam penanganan stunting. Karena itu langkah-langkah inovasi tetap harus dilakukan. Peranan PKK harus diberi apresiasi yang luar biasa. Termasuk dari dari Presiden RI Jokowi,” katanya.

Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy mengingatkan agar kesadaran dan pengetahuan gizi harus terus ditingkatkan baik oleh kader maupun oleh keluarga.

“Saya harap dan optimistis. NTT akan mampu menekan angka stunting sesuai dengan target presiden yakni zero stunting pada tahun 2024 mendatang ,” kata Muhadjir Effendy.

298