Home Kesehatan Rapat dengan Mendagri, Bupati Brebes Keluhkan Stok Oksigen dan Obat di RS Menipis

Rapat dengan Mendagri, Bupati Brebes Keluhkan Stok Oksigen dan Obat di RS Menipis

Brebes, Gatra.com- Bupati Brebes, Jawa Tengah Idza Priyanti mengeluhkan ketersediaan oksigen dan obat-abatan Covid-19 di rumah sakit rujukan yang menipis. Hal ini disampaikan Idza kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat Rapat Koordinasi dengan jajaran Forkopimda di Pendopo Kabupaten Brebes, Kamis (29/7). "Ada beberapa hal kebutuhan mendesak yakni oksigen, dan obat-obatan yang stoknya makin menipis," kata Idza.

Idza mengungkapan, kekurangan oksigen terjadi di RSUD Brebes dan RSUD Bumiayu. Stok dua rumah sakit rujukan Covid-19 itu hingga Kamis tersisa 3.460 meter kubik. Sedangkan kebutuhannya mencapai 2.735 meter kubik per hari.

"RSUD Brebes kekurangan oksigen untuk satu minggu, ukuran 1 m3 sebanyak 70 buah dan ukuran liquid 14.000 m3. Kemudian untuk RSUD Bumiayu kekurangan untuk kebutuhan harian atau mingguan oksigen 1 m3 sebanyak 21 buah dan 6 m3 sebanyak 280 buah," ungkap Idza.

Sedangkan obat-obatan yang dibutuhkan, kata Idza, antara lain Favipiravir (anti virus) sebanyak 20.000 tablet, Azytromysin 15.000 tablet, Acetylcystein 20.000 tablet, Tseudo Efedrin 20.000 tablet, dan multivitamin 50.000 tablet. "Kesulitan-kesulitan ini bisa menghambat penanganan Covid-19 di Kabupaten Brebes," ujar Idza.

Dalam kesempatan itu, Idza juga menyampaikan jumlah tempat perawatan pasien Covid-19 di dua rumah sakit pemerintah dan 12 rumah sakit swasta serta tempat isolasi terpusat kapasitasnya mencapai 854 bed.

"Di rumah sakit pemkab, dari kapasitas 24 bed ICU terisi 17 pasien atau 70 persen, dan ruang isolasi terisi 91 pasien atau 33 persen dari 272 bed. Kemudian di rumah sakit swasta dari 319 bed perawatan terisi 64 pasien atau 20 persen. Sedangkan tempat perawatan cadangan yakni di Islamic Center, Hotel Kencana dan Gedung Guru tersedia 263 bed perawatan namun tidak terisi pasien," ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Tito mengakui adanya permasalahan ketersediaan oksigen dan obat-obatan untu penanganan Covid-19. Tito meminta pemkab bisa mengunakan anggaran yang dimiliki untuk membeli obat-obatan yang masih tersedia di pasaran.

"Kalau yang perlu impor memang memerlukan tangan dari pemerintah pusat membantu, terutama obat antivirus. Kemudian obat untuk anti inflamasi, radang, emra ini susah di sini tapi saya sudah WA ke menkes, mudah-mudahan nanti tim menkes hubungi bupati untuk membantu obat-obatan yang belum ada," ujarnya.

1108