Home Internasional Deretan Kandidat Pengganti PM Muhyiddin Yassin

Deretan Kandidat Pengganti PM Muhyiddin Yassin

Kuala Lumpur, Gatra.com - Pengunduran diri Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri Malaysia pada Senin (16/8) kembali memicu spekulasi saat berlangsung negosiasi antara para tokoh pemain politik utama Malaysia, untuk menemukan siapa kandidat yang tepat sebagai Perdana Menteri baru. 

Sejumlah tokoh partai politik dilaporkan telah bergerak membicarakan mengenai daftar calon yang mungkin diajukan kepada raja, untuk dipertimbangkan sebagai perdana menteri Malaysia berikutnya. 

Raja bertemu dengan para pemimpin partai besar pada hari Selasa, sebagai langkah pertama untuk mengidentifikasi siapa yang akan memimpin dukungan mayoritas anggota parlemen. 

Sementara itu, para anggota parlemen telah diminta untuk menyerahkan surat pernyataan ke istana, sebagai pernyataan siapa saja orang yang mereka dukung, untuk menjadi perdana menteri berikutnya. Batas waktunya hingga pukul 4 sore pada hari Rabu.

Dalam pertemuannya dengan raja saat mengajukan pengunduran dirinya, Muhyiddin setuju untuk tetap sebagai perdana menteri sementara, sampai perdana menteri baru ditunjuk.

Saat konvensi berjalan, partai-partai yang memiliki perwakilan besar kemungkinan dapat mempengaruhi pilihan perdana menteri baru. Mereka juga kemungkinan memprioritaskan mengajukan daftar calon, untuk dipertimbangkan istana.

Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan sekutu Barisan Nasionalnya, yang merupakan salah satu faksi terbesar di parlemen Malaysia dengan 41 anggota parlemen, dilaporkan telah mengajukan tiga calon.

Informasi beredar dari sejumlah pemimpin partai, pesaing utama UMNO untuk ditunjuk di jabatan tersebut adalah mantan wakil perdana menteri Ismail Sabri Yaakob, anggota parlemen veteran Tengku Razaleigh Hamzah dan mantan menteri senior Hishammuddin Hussein. 

Tiga nama ini santer disebut-sebut bakal menjadi PM baru Malaysia, menurut laporan Reuters mengutip keterangan seorang analis.

Media Malaysia juga melaporkan bahwa upaya negosiasi terus berlangsung sejak Minggu lalu untuk mengumpulkan pernyataan resmi (SD) yang ditandatangani dari berbagai anggota parlemen guna mendukung nama Ismail Sabri sebagai perdana menteri.

Ismail Sabri ditunjuk oleh Muhyiddin sebagai wakilnya bulan lalu, dalam salah satu upaya terakhir guna meredakan ketegangan yang berkembang dengan sekelompok anggota parlemen UMNO, yang dipimpin presiden partai Ahmad Zahid Hamidi.

Ismail Sabri, 61 tahun, diyakini menjadi pilihan koalisi Perikatan Nasional (PN) pimpinan Muhyiddin yang mendapat dukungan sekitar 100 anggota di parlemen yang beranggotakan 222 orang. 

Seorang mantan menteri UMNO, Mr Nazri Aziz, dilaporkan mengatakan kepada media Star Minggu lalu bahwa ia telah menandatangani SD mendukung Ismail Sabri menjadi perdana menteri berikutnya.

Di antara anggota parlemen UMNO yang mendukung koalisi PN, ada juga yang berpendapat bahwa Menteri Luar Negeri Hishammuddin adalah calon potensial, yang dapat menguasai mayoritas yang diperlukan, terutama di antara anggota parlemen dari koalisi.

Hishammuddin, 60 tahun, bersama Ismail Sabri, termasuk di antara kelompok sekitar 20 anggota parlemen UMNO yang memutuskan untuk tetap pada PN, pasca pengumuman Ahmad Zahid pada awal Agustus lalu yang menyebut bahwa dewan tertinggi partai telah memutuskan, menarik dukungannya untuk pemerintahan Muhyiddin.

Keputusan itu menyebabkan 15 anggota parlemen UMNO menarik dukungan mereka untuk pemerintahan.

Alih-alih memberikan dukungan kepada Ismail Sabri atau Hishammuddin, anggota parlemen UMNO yang telah berpisah dari PN dikatakan justru ingin mengajukan Tengku Razaleigh agar dipilih.  Beredar kabar, mantan menteri dan veteran UMNO ini justru dianggap oleh raja sebagai calon pengganti Muhyiddin.

Menurut sumber UMNO, anggota parlemen Gua Musang yang berusia 84 tahun itu akan menjadi salah satu nama yang akan diajukan oleh fraksi UMNO, yang dipimpin Ahmad Zahid.

Tengku Razaleigh atau Ku Li, begitu ia akrab disapa, memiliki banyak pengalaman menjabat menteri dalam karir panjangnya selama hampir 50 tahun sebagai anggota parlemen.

Sumber yang dikutip Star mengatakan bahwa keputusan dewan tertinggi UMNO dalam pemilihan calon perdana menteri akan menunjukkan bahwa politisi veteran Kelantan itu juga berpeluang besar sebagai pilihan yang lebih banyak disukai. 

Pilihan itu dianggap sebagai kandidat kompromi antara faksi-faksi di UMNO. Nama Tengku Razaleigh sering disebut-sebut oleh akar rumput UMNO sebagai calon perdana menteri sementara, sambil menunggu pemilihan umum baru jika tidak ada kandidat yang tepat sebagai pengganti Muhyiddin.

Di luar anggota parlemen UMNO, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim juga secara luas dipandang sebagai ‘calon lain’ yang mungkin dapat mengumpulkan dukungan, yang cukup di Majelis Rendah untuk menjadi perdana menteri berikutnya. 

Sebagai pemimpin koalisi Pakatan Harapan (PH) dan didukung oleh sekitar 90 anggota parlemen dari Parti Keadilan Rakyat (PKR) dan sekutunya Partai Aksi Demokratik (DAP) dan Parti Amanah Negara (Amanah), Anwar telah mempertaruhkan klaim atas perdana menteri sejak akhir 2020, ketika tingkat dukungan pemerintah Muhyiddin di parlemen diragukan.

Baik DAP maupun Amanah menegaskan kembali bahwa mereka akan mendukung Anwar untuk posisi teratas.

Sebelumnya, mantan wakil perdana menteri berusia 74 tahun itu telah melakukan beberapa upaya untuk menunjukkan bahwa ia memiliki dukungan yang cukup sebagai perdana menteri, meski sejauh ini gagal membuktikannya di parlemen.

Kali ini dengan hanya 88 anggota parlemen dalam koalisi PH --yang telah menegaskan bahwa mereka mendukungnya untuk jabatan tersebut, Anwar tampaknya masih jauh dari jumlah minimum yang diperlukan yakni suara 111 mayoritas anggota parlemen.

Mantan sekutu PH termasuk mantan Perdana Menteri Dr Mahathir Mohamad di  Partai Pejuang Tanah Air, Warisan berbasis Sabah yang dipimpin oleh Shafie Afdal dan mantan anggota parlemen independen Bersatu, memiliki 14 anggota parlemen di majelis rendah. Itupun telah menolak atau tidak memberi sinyal apapun mendukung tawaran Anwar. 

Media The Star mengutip sebuah sumber, telah melaporkan bahwa untuk mempengaruhi Shafie agar menerima calon perdana menteri PH, dia telah ditawari jabatan wakil perdana menteri.

"Permintaan Pakatan untuk dukungan Warisan dari delapan anggota parlemen mereka sangat penting dan inilah mengapa tawaran jabatan wakil perdana menteri dibuat untuk Shafie sebagai hasil kesepakatan," kata sumber itu.

Sebuah sumber lain mengatakan bahwa Shafie harus menerimanya karena itu akan membawa kembali ke pemerintah federal.

“Tidak ada yang namanya musuh abadi dalam politik. Saya yakin Shafie mempertimbangkannya dengan serius karena tampaknya ini adalah kesepakatan yang bagus dan Anwar tampaknya tulus atas dukungannya,” kata anggota parlemen, menurut laporan Star, dikutip channelnewsasia.

529