Home Ekonomi Usaha Teri Nasi Kendal Berdiri Kokoh Meski Dua Tahun Diterjang Pandemi

Usaha Teri Nasi Kendal Berdiri Kokoh Meski Dua Tahun Diterjang Pandemi

Kendal, Gatra.com - Dua tahun pandemi covid-19 banyak meluluhlantakkan berbagai sektor perekonomian maupun sektor pariwisata akibat akibat pemberlakuan kebijakan PPKM. Namun ini berbanding terbalik dengan sektor usaha ikan asin di Desa Korowelang, Kecamatan Cepiring, Kendal, Jawa Tengah.

Selama dua tahun pandemi, para pengusaha ikan asin di Desa Korowelang mengaku tidak begitu terdampak. Para pengusaha ikan asin mengaku hanya faktor cuaca dan musim saja yang berdampak pada usahanya.

Mad Salim (46) seorang pengusaha ikan asin menyampaikan, usaha ikan asin asalkan nelayan bisa melaut, maka usahanya tetap bisa berproduksi. "Sektor UMKM d ibidang pengolahan ikan asin selama pandemi masih berjalan baik. Kami hanya kalah dengan cuaca," ujarnya, Ahad (21/11).

Dikatakan, pada pengolahan ikan asin jenis teri nasi, selama pandemi ekspor yang dilakukan ke luar negeri tidak mengalami masalah yang signifikan. Ekspor teri nasi akan mengalami penurunan jika terkendala dengan cuaca dan musim. 

"Kalau cuaca buruk berdampak nelayan tidak bisa melaut dan kami tidak bisa mendapatkan ikan. Selain itu, faktor musim juga mempengaruhi. Soalnya ikan teri nasi adanya juga musiman," jelasnya.

Ia juga mengaku bersyukur dengan semangat juangnya yang tinggi dapat mempertahankan usaha ikan asin dari terjangan pandemi covid-19. Dia menjelaskan, pandemi covid-19 hanya berdampak sekitar 10% terhadap usaha yang digelutinya.

Prinsip kerja optimis yang ditanamkannya kepada ratusan karyawannya saat bekerja membuahkan hasil. Dirinya akhirnya bisa mengekspor teri nasi ke Jepang hingga mencapai 100 ton dalam setiap bulannya.

"Di sini kuncinya hanya aktif mencari ikan teri hasil tangkapan nelayan Kendal dan beberapa daerah lainnya seperti Rembang, Jepara, Demak dan daerah-daerah lainnya," ungkapnya.

Saat bekerja dirinya mengaku mengandalkan kerja yang cepat dan terukur untuk menjaga kualitas bahan baku yang didapatkan. Ia mengandalkan 100 orang karyawannya untuk mengolah bahan baku ikan teri nasi menjadi ikan asin yang fresh atau segar.

Ikan yang sudah melewati proses perebusan dan penjemuran bakal disortir berdasarkan kualitas, bentuk dan jenisnya. Kemudian ikan teri nasi bakal dikemas dan dikirim ke sebuah perusahaan di Sumenep Jawa Timur untuk diekspor.

"Sebagian lainnya kami juga punya pangsa pasar di Jakarta untuk hasil dari UMKM pengolah ikan asin ini," tuturnya.

 

1736