Jakarta, Gatra.com - PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) memberikan fasilitas pinjaman 'hijau' atau green loan bagi perusahaan investasi properti, PT Kepland Investama senilai Rp1,06 triliun untuk pembiayaan berkelanjutan yang mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.Bank BTPN dan PT Kepland Investama menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman hijau yang memiliki tenor tiga tahun. Fasilitas pinjaman hijau dalam mata uang rupiah ini menjadi salah satu yang pertama di pasar Indonesia.
“Pemberian fasilitas pinjaman hijau ini menunjukkan kemampuan Bank BTPN dalam melakukan transaksi pinjaman yang mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola. Transaksi tersebut juga akan meningkatkan kepercayaan nasabah di Indonesia serta kawasan sekitar di Asia Tenggara terhadap kemampuan Bank BTPN sebagai koordinator pinjaman hijau,” kata Nathan Christianto, Head of Wholesale Banking Bank BTPN dalam keterangannya, Senin (06/12).
Selain pemberian fasilitas pinjaman hijau, Bank BTPN bersama induk usaha Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) membantu Kepland Investama menerapkan Green Loan Framework dan Green Loan documentation agar sejalan dengan kaidah Green Loan Principles yang ditetapkan oleh Loan Market Association dan Asia Pacific Loan Market Association (APLMA).
PT Kepland Investama, anak usaha dari Keppel Land Limited yang berkantor pusat di Singapura, akan memanfaatkan seluruh fasilitas pinjaman hijau Bank BTPN untuk pembiayaan kembali kredit yang digunakan untuk pembangunan International Financial Centre (IFC), Tower 2 di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta.
IFC Tower 2 yang menawarkan lebih dari 50,200 m2 ruang kantor premium merupakan yang pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat tertinggi dari Building and Construction Authority of Singapore (BCA), yaitu BCA Green mark Platinum untuk pengelolaan yang memenuhi standar klasifikasi keamanan dan keberlanjutan, atau sustainability.
Sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan visi Keppel Land, Presiden Keppel Land Indonesia Samuel Ng mengatakan bahwa Keppel Land akan selalu mengembangkan bangunan yang ramah lingkungan.
“Sejalan dengan Visi Keppel 2030, Keppel Land menempatkan sustainibility sebagai inti dari strategi kami. Kami sangat senang mendapatkan pinjaman hijau ini untuk pembiayaan kembali kredit International Financial Centre Jakarta Tower 2, proyek pertama di Indonesia yang mendapatkan BCA Green Mark Platinum," ujar Samuel Ng.
Lebih lanjut, Sumel menuturkan bahwa langkah tersebut turut mencerminkan fokusnya dalam mengembangkan dan mengelola bangunan rendah karbon dan hemat sumber daya, sebagai langkah mewujudkan visi Keppel Land untuk menjadi yang terdepan dalam mengelola area perkotaan menjadi lebih sustainable.
“Pemberian fasilitas pinjaman hijau ini sejalan dengan inisiatif SMBC dalam upayanya membantu memitigasi dampak perubahan iklim lewat program SMBC GREEN×GLOBE 2030 (GG2030), sebuah rencana jangka panjang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mencapai net zero melalui operasinya secara grup pada 2030,” tambah Nathan.
Sebelum merger antara PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBC Indonesia) pada 2019, SMBC Indonesia telah memulai pembiayaan proyek hijau, salah satunya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Pasang di Toba Samosir, Sumatra Utara, yang dianugerahi ‘Renewable Energy Deal of The Year’, atau proyek terbarukan terbaik, oleh The Asset pada 2018.
Selain itu, sebelumnya Bank BTPN bersama induk usaha SMBC juga membiayai proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Sidrap—sebuah ladang angin pertama di Indonesia dengan kapasitas 75 MW—Pembangkit Listrik Tenaga Air Asahan, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Sarulla, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Cirata.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Cirata merupakan proyek pembangkit tenaga surya skala besar pertama di Indonesia.
Berkat pembiayaan hijau yang diberikan, Bank BTPN dan induk usaha SMBC mendapat tiga buah penghargaan dari The Asset Triple A Infrastructure Awards 2021 untuk ‘Renewable Energy Deal of The Year-Wind’ untuk pembiayaan proyek di Sidrap, ‘Renewable Energy Deal of The Year-Hydro’ untuk pembiayaan proyek di Asahan, dan ‘Project Finance House of the Year’.