Jakarta, Gatra.com - Perusahaan rintisan asal Indonesia Reciki Solusi Indonesia (Reciki) yang bergerak sebagai salah satu perusahaan pengelolaan sampah mendapat dana dari Circulate Capital Ocean Fund (CCOF) yang merupakan perusahaan manajemen investasi berbasis di Singapura. Tujuan CCOF mendanai Usaha Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk memerangi polusi plastik di laut dan perubahan iklim dengan memajukan ekonomi sirkular.
Didirikan pada tahun 2019 sebagai solusi homegrown atau buatan lokal terhadap pengelolaan sampah yang memenuhi kebutuhan spesifik kota-kota di Indonesia, Visi Reciki adalah untuk mencapai ambisi zero-waste-to-landfill melalui fasilitas pemulihan material atau material recovery facilities (MRF) terdepan.
"Reciki memilah sampah yang berasal dari rumah tangga dan kawasan komersial, serta memulihkan bahan yang dapat didaur ulang, termasuk plastik bekas minuman kemasan gelas, botol dan plastik lain untuk dikembalikan ke dalam mata rantai daur ulang," kata Pendiri dan CEO dari Circulate Capital, Rob Kaplan, dalam keterangannya, Jumat (14/1).
Keberhasilan Reciki dibangun atas kemampuannya dalam menyesuaikan dengan kebutuhan setiap kota dan memungkinkan tingkat pemulihan yang lebih tinggi. Berkat dukungan mitra pionirnya, Danone AQUA, Reciki saat ini mengoperasikan dua MRF di Lamongan (Jawa Timur) dan Badung (Bali).
Dalam mengatasi inefisiensi dan terbatasnya kapasitas di tempat pembuangan akhir (TPA) di banyak kota-kota Indonesia, Reciki menawarkan model bisnis pengelolaan sampah yang berpotensi dapat meningkatkan jumlah sampah terdaur ulang secara signifikan.
"Selain itu, model bisnis Reciki secara unik juga scalable karena Reciki tidak mengadopsi model yang sama persis untuk direplika di kota-kota di Indonesia yang mana kebutuhannya tentu tidak sama. Dalam mengembangkan solusi penyortiran dan distribusi, Reciki menyesuaikan pendekatannya di setiap kota dengan mempertimbangkan aspek karakterisasi sampah, infrastruktur yang ada, profil rumah tangga, dan sebagainya," beber Kaplan.
Melalui investasi yang dilakukan oleh CCOF, Reciki berencana untuk menambah fasilitasnya di seluruh Indonesia, dengan ambisi untuk memproses lebih dari 1.000 ton sampah per hari. Hal ini akan mereplikasi efisiensi sistem Reciki dalam memproses setidaknya enam kali lebih banyak sampah dibandingkan layanan serupa yang tersedia di pasar pada tahun 2020.
Selain itu, ekspansi Reciki diharapkan dapat menciptakan lebih dari 400 lapangan kerja yang aman, stabil, dan bermartabat di sektor formal dan membuka jalan untuk formalisasi pekerja sektor informal di industri pengelolaan sampah.
"Kami percaya Reciki akan memberikan dampak nyata dan membantu Indonesia mencapai ambisi kepemimpinan dalam pencegahan polusi plastik," jelas Kaplan.