Bogor, Gatra.com – Sejumlah orang tua murid meresahkan belum adanya titik temu penyelesaian antara Yayasan At-Taufiq ICAT Bogor (YATIB) dengan Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyah Bogor (YAAB).
Keresahan itu membuat sejumlah orangtua murid melayangkan surat ditujukan kepada Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto untu segera menyelesaikan persoalan konflik tersebut, karena yang menjadi korban adalah anak-anak yang masih bersekolah.
Rupanya, surat yang dikirimkan sejak 3 Januari 2022 lalu, hingga kini belum ditanggapi Wali Kota Bogor. Terbaru, orangtua anak-anak kembali melayangkan surat tertanggal 23 Januari 2022.
Salah seorang Perwakilan Orang Tua Murid Bersatu Sekolah At-Taufiq Bogor, Edwin mengatakan, saat ini msih terjadi keresahan dari kalangan guru-guru dan orangtua murid, terutama yang mendukung YATIB. Soalnya, sejak diambil-alih Disdik, meski sudah kata sepakat, namun dalam proses perjalanan konflik tersebut, Plt Kepala SMPIT At-Taufiq Bogor yang ditunjuk Dinas Pendidikan justru terkesan tidak netral atau lebih cenderung memihak ke Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bogor (YAAB).
“Kita para orang tua murid Sekolah At-Taufiq Bogor melayangkan surat sampai dua kali terkait konflik tersebut yang ditujukan kepada Wali Kota Bogor Bima Arya, tetapi belum ada reaksi dari wali kota,” kata Edwin, Senin (24/1).
Edwin menjelaskan, dalam surat terbuka itu para orang tua murid menyampaikan konflik di tahun 2021. Konflik yang diawali dengan pengesahan Heregistrasi Izin Operasional oleh Sekdisdik Kota Bogor tanggal 11 Mei 2021, tanpa penelitian yang mendalam juga tanpa mempelajari akibat yang akan ditimbulkan.
Selanjutnya ditindaklanjuti dengan pengumuman secara sepihak tanpa koordinasi dengan pengelola saat ini yaitu YATIB, kepada orang tua murid sekaligus mengumumkan rekening baru penampung SPP versi Al-Irsyad.
“Mediasi yang dilakukan orang tua murid hingga Wali Kota Bogor, tidak mencapai titik temu hingga diputuskan pengambil-alihan KBM oleh Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, dengan penugasan Plt Kepala SDIT dan SMPIT At Taufiq dengan tugas pokok adalah memastikan KBM berjalan positif dan kondusif, dan itu diterima semua pihak termasuk orang tua murid,” jelasnya.
Sejak diambil alih, kata Edwin, KBM di SDIT berjalan dengan baik, normal, positif dan kondusif karena Plt Kepala SDIT selalu berkordinasi dengan kedua belah pihak, namun Plt Kepala SMPIT beberapa kali mengambil keputusan yang memihak dan hanya berkordinasi dengan salah satu pihak saja yaitu YAAB.
Bahkan kata Erwin sebelumnya sudah ada penekanan agar para guru disuruh memilih yayasan. Ini ditolak dewan guru karena itu adalah ranah yayasan, tidak hanya itu, bahkan terkesan bermanuver mulai masuk ke ranah keuangan dan SPP.
“Karena atidak ada kesepakatan atas keputusan-keputusan Disdik Kota Bogor, akhirnya Disdik Kota Bogor menunda PTMPT sampai batas waktu yang belum ditentukan secara sepihak, tanpa mempertimbangkan psikologi anak-anak yang sudah sangat menginginkan pergi ke sekolah bertemu teman-teman dan guru-guru,” ujarnya.
Pihak Yatib pun meminta dan mendesak Dinas Pendidikan untuk mengabulkan permintaan tersebut, namun hal tersebut tidak berhasil.
Edwin mengungkapkan, dari surat terbuka yang dilayangkan kepada Wali Kota itu ada 3 poin yang diharapkan, yaitu pertama melakukan mediasi kembali, kedua yayasan yaitu Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyah Bogor dan Yayasan At Taufiq ICAT Bogor, yang diharapkan tanpa melibatkan Lembaga operasionalnya yaitu BP-ICAT dan Lpd ICAT.
“Yang kedua, menjamin keberlangsungan PTMT – KBM secara normal sebagaimana sekolah-sekolah lain tanpa hambatan dengan alasan-alasan non-teknis, demi mengejar ketertinggalan pelajaran anak-anak kami sesuai arahan SKB 4 Menteri.
Terakhir, lanjut Erwin, memastikan KBM berjalan secara positif dan kondusif, perlu dipastikan bahwa Plt Kepala SDIT dan SMPIT At Taufiq dapat selalu bersikap netral, selalu berkordinasi dengan kedua belah pihak dan pengambilan keputusan yang diterima oleh kedua belah pihak.
Konflik dualisme antara Yayasan At-Taufiq ICAT Bogor (YATIB) dengan Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyah Bogor (YAAB) udah berlangsung sejak 2013 lalu.
Tahun 2021 lalu, Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Pendidikan (Disdik) mengambil alih pengelolaan Sekolah At-Taufiq dengan menunjuk Plt Kepala SMPIT At-Taufiq Ahmad Furqon dan Plt Kepala SDIT At-Taufiq Bogor, Herlina.