Palembang, Gatra.com - Guna mensukseskan Provinsi Sumsel sebagai tuan rumah Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VI pertengahan 2022 mendatang, Gubernur Herman Deru menggandeng Crazy Rich Tanjung Priok, yakni Ahmad Sahroni yang juga pengusaha terkenal sekaligus politisi dari Partai Nasdem.
“Ya, sosok Ahmad Sahroni yang populer di kancah nasional tentu sangat efektif dalam mempromosikan event itu agar diketahui masyarakat luas se-antero nusantara,” ujar Deru di Palembang, Kamis (3/3).
Deru menyebut Fornas merupakan festival olahraga setara Pekan Olahraga Nasional (PON) yang sangat bergengsi. Setidaknya ada 60 cabang olahraga rekreasi yang akan dipertandingkan dalam festival tersebut di Sumsel, di antaranya layang-layang, bakiak, bola bekel dan masih banyak lagi olahraga rekreasi lainnya.
“Festival ini betul-betul olahraga rakyat. Kalau Bang Roni yang cerita Fornas di nasional mudah-mudahan orang se-Indonesia akan tahu. Kita sangat butuh dukungan ini agar masyarakat se-Indonesia ikut kemeriahan acara ini,” katanya.
Bukan hanya Fornas, pihaknya juga mengenalkan event Sriwijaya Ranau Gran Fondo agar ikut dipromosikan oleh Crazy Rich Tanjung Priok tersebut. Mengingat, pengembangan pariwisata Danau Ranau di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan relatif sulit dilakukan, jika tak diimbangi dengan kegiatan sport karena berbagai keterbatasan.
Karena itu, sambungnya, event Sriwijaya Ranau Gran Fondo yang merupakan kalender lokal hingga berlangsung tiga tahun berturut-turut dan kini masuk kalender event nasional.
“Danau Ranau ini adalah danau terbesar kedua setelah Danau Toba. Kalau Bang Roni berkesempatan hadir dalam event itu juga, kami tentu sangat senang sekali,” ujarnya.
Sementara itu, Ahmad Sahroni, mengapresiasi Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Sumsel yang telah aktif berpartisipasi mendukung kegiatan seperti ini. “Soal Fornas, saya daftar hadir. Sama Gran Fondo juga. Saya akan ikut kelas 100 Km,” ujarnya.
Melalui event-event ini, ia berharap Sumsel dapat segera membangkitkan geliat perekonomian dan pariwisata secara nasional.
“Apalagi, kalau nanti pada 1 April mendatang status pandemi Covid-19 benar-benar akan diganti menjadi endemi, sehingga gerbang karantina mulai dibuka,” katanya.