Muara Enim, Gatra.com - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, menggenjot program replanting sawit di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Terlebih, potensi sawit Sumsel itu merupakan salah satu provinsi sebagai penghasil terbesar di Indonesia.
Menko Airlangga mengatakan tanaman sawit menjadi komoditas utama bagi Indonesia. Bahkan dari komoditi sawit ini mampu menghasilkan devisa negera sebesar US$30 miliar pada 2021 lalu. Airlangga juga mengapresiasi komitmen Pemprov Sumsel terhadap kesejahteraan petani, khususnya petani sawit.
“Walaupun pandemi Covid-19, komoditi sawit terus memberikan keuntungan bagi negera. Diperkirakan sawit ini terus akan dibutuhkan, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di pasar global,” ujar Airlangga usai menyerahkan bantuan untuk peremajaan sawit bagi petani di Desa Kencana Mulia, Kecamatan Rambang, Kabupaten Muara Enim, Jumat (4/3).
Dalam program peremajaan sawit, pemerintah sudah menyiapkan sebanyak 180 ribu hektare (Ha). Bahkan, melalui program tersebut akan diberikan dana sebesar Rp30 juta per Ha-nya.
“Tadi ada yang empat Ha Rp120 juta, kemudian 70 Ha, bahkan ada yang 200 Ha. Artinya, kalau lebih dari 100 Ha bisa menerima Rp6 hingga Rp7 M. Dan pemerintah menyiapkan 180 ribu Ha setiap tahun,” katanya.
Sebagai Ketua Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Airlangga mengaku bangga melihat warga Nahdlatul Ulama (NU). Pasalnya, di wilayah itu banyak kebun warga NU dan program pemerintah ini harus berjalan dan dananya sudah disediakan. Bantuan penanaman awalitu bisa dilanjutkan KUR, bahkan KUR naik 30 persen. Mengingat tahun lalu sebesar Rp283 triliun dan tahun ini naik senilai Rp337 triliun.
“Kita akan terus lakukan program ini, sehingga target 180 ribu Ha bisa dilakukan tahun ini. Dengan begitu petani bisa berjaya dan sejahterah kembali bangkit dari usai Covid-19,” sebut Airlangga.
Di tempat sama, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf, mengatakan peremajaan sawit rakyat tersebut sebagai upaya NU untuk ikut mendukung progam-program pemerintah yang diperuntukan bagi rakyat.
“Kita tahu pemerintah terus ingin membut kesejahteraan rakyat. Karena itu, NU ikut membantu agar program tersebut terwujud. Ini salah satu kerja sama PBNU dengan pemerintah dan ini akan terus kita kembangkan,” tutur Gus Yahya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru, menjelaskan kegiatan penyerahan bantuan peremajaan sawit yang digelar PBNU tersebut sangat tepat diberikan oleh pemerintah pusat. Sebab, lewat program replanting diharap akan menjaga keberlangsungan pendapatan petani sawit di wilayahnya. Selain itu adanya bantuan itu juga akan sangat membantu bagi kalangan petani, khususnya petani non plasma. “Kami mohon kepada Pak Menko untuk dapat memperluas lagi program replanting ini untuk petani sawit di Sumsel,” kata Herman Deru.
Menurutnya, bantuan yang diberikan pemerintah melalui program replanting ini akan berdampak luar biasa bagi kesejahteraan petani. “Bantuan yang diberikan untuk penanaman ini merupakan angin segar bagi keberlangsungan kebun sawit petani karena setiap hektare-nya mendapat modal sebesar Rp30 juta,” imbuhnya.