Home Gaya Hidup Beli Pempek Rumahan Sekarang Bisa dengan Pembayaran Non Tunai

Beli Pempek Rumahan Sekarang Bisa dengan Pembayaran Non Tunai

Palembang, Gatra.com – Digitalisasi semakin memudahkan masyarakat untuk bertransaksi dengan tidak menggunakan uang tunai. Pembayaraan e-money saat ini juga dapat dilakukan bahkan ke gerai kulinr tradisonal.

Hal ini semakin memudahkan bagi para pelancong yang tidak perlu mengantongi uang tunai, untuk menikmati pempek atau kuliner khas “wong” Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Adaptasi atas disrupsi digital saat ini, juga dilakukan berbagai gerai pempek tradisonal di Kota Palembang.

Salah satu pedagang pempek yang sudah menyediakan sistem pembayaran e-money yakni Gerai Pempek Lala. Hal yang mendasari, karena pembayaran non tunai paling banyak diminati oleh pelanggannya. Belum lagi perusahaan yang menyediakan aplikasi pembyaran non tunai juga semakin banyak. Selain praktis, pembayaran non-tunai dinilai lebih aman karena tidak perlu menyerahkan uang secara fisik.

Muhammad Wafi yang tinggal di Palembang, mengaku, seringkali lupa membawa uang tunai. Namun, hal ini tak mengurungkan niatnya menikmati Pempek Lala. “Sekarang enak, sudah lebih mudah kalau saya lupa membawa uang tunai. Kalau dulu saya panik kalau lupa membawa uang. Sekarang kan tinggal scan saja di GoPay, udah beres,” tuturnya.

Firman, pengelola Pempek Lala menyatakan, pembayaran non-tunai ini memberikan pelanggan pilihan yang luas, mengingat konsumennya bukan hanya orang Palembang. Melainkan juga para pelancong, yang begitu menginjakkan kaki ke Kota Palembang, tidak luput untuk menikmati makanan berbahan dasar ikan yang disajikan dengan saus khas bernama cuko.

“Kalau istilah kami di Palembang (penduduk lokal), menyebutkan bahwa belum ke Palembang kalau belum menikmati pempek dan minum cuko,” ujarnya seraya tersenyum. Di Palembang sendiri memang tidak sulit untuk mendapati makanan khas satu ini. Mulai dari pedagang kaki lima, sampai di hotel bintang lima, dapat dengan mudah menjumpainya, tergantung selera dan uang disaku tentunya.

Selain memberikan pilihan metode bayar, selama kehadiran GoPay, Firman mengakui hal yang paling membantu adalah kerjasama dalam bentuk promosi yang dilakukan menggunakan metode pembayaran GoPay. Promosi ini mendorong para pelanggan untuk menikmati produk pempek dengan harga yang lebih murah, atau mendapat ekstra bonus.

Selain itu, manfaat lain yang didapat adalah branding atau pemasangan merek Pempek Lala bersama dengan merek GoPay, yang membuat para pelanggan yang datang dari luar kota tidak khawatir jika tidak membawa uang tunai. Hal ini sangat membantu pengusahaan kuliner (pempek) untuk meluaskan pasar mereka dari sekedar pasar di kota Palembang, menuju ke pasar yang lebih luas.

“Digitalisasi transaksi ini memberikan pilihan yang luas kepada pelanggan, sekaligus menguntungkan kami sebagai pelaku bisnis rumahan,” kata Firman.

Pada kesempatan ini, ia juga menceritakan, di masa pandemi ada penurunan omzet yang terjadi. Pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) menjadi salah faktor sepinya pengunjung.

“Kalau hari normal, maksudnya saat tidak pandemi, setiap harinya omzet di atas sepuluh juta Itu setiap hari. Namun saat pandemi, dan aturan dari pemerintah yg sangat ketat kami juga sempat terdampak, kami mengalami penurunan omzet hingga 20-40 persen setiap harinya,” jelas Firman.

Seiring dengan kondisi yang terus membaik dan peraturan terkait pandemi yang semakin longgar, membuat bisnis Pempek Lala kembali menggeliat. Orang-orang lokal Palembang, kini sudah semakin percaya diri mengkonsumsi pempek di gerai, sementara wisatawan dan para pekerja yang kembali hadir di Palembang dan mulai bertransaksi membeli pempek untuk buah tangan orang-orang tercinta di rumah.

Salah satu pusat kuliner yang secara khusus menyajikan pempek di Kota Palembang ini, ada di Jalan Mujahidin, Kelurahan Talang Semut, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang. Lokasinya hanya sekitar 1,5 kilometer dari ikon Kota Palembang, Jembatan Ampera. Orang Palembang mengenal kawasan ini dengan nama Kampung Pempek 26 Ilir.

Di jalan sepanjang 300 meter ini, berjejer berbagai kedai yang menyajikan pempek. Uniknya, semua menggunakan nama orang sebagai merek dagang, ada yang bernama Pempek Eddy, Pempek Lala, Pempek Cek Ida, Pempek Hesty dan masih banyak lagi. Rata-rata buka pukul 08.00 WIB hingga tutup pukul 22.00 WIB.

107