Karanganyar, Gatra.com-Para pedagang di pasar tradisional perlu mewaspadai tindak kejahatan bermodus hipnotis. Cara mencegahnya dengan tetap fokus.
Hal itu disampaikan Kapolres Karanganyar Jateng AKBP Danang Kuswoyo usai berkoordinasi dengan petugas Disdagnakerkop UKM di Pasar Tegalgede, Selasa (5/4). Ia mengatakan berbagai modus dilakukan pelaku kejahatan. Satu diantaranya gendam atau hipnotis. Korban baru menyadari harta bendanya raib, setelah pelaku berhasil kabur. Korban masih terpengaruh hipnotis sampai beberapa saat sebelum akhirnya sadar. Danang mengatakan upaya hipnotis bisa dipatahkan jika calon korban tetap fokus dan mengenyahkan panduan pelaku.
"Lebih fokus, lebih serius apabila ada komunikasi dengan pelaku. Supaya tidak terpengaruh hipnotis," katanya.
Tindak kejahatan itu perlu diwaspadai saat transaksi sedang ramai-ramainya. Apalagi selama Ramadan, pusat perbelanjaan di pasar tradisional maupun modern mengalami peningkatan.
Ia juga menyebut dibutuhkan ketelitian maupun kroscek keabsahan alat pembayaran. Peredaran uang palsu di momen tersebut merupakan salah satu sasaran patroli polisi.
"Pelaku mengambil kesempatan dari situasi ini. Pengawasan di pasar sangat penting. Siapa saja yang keluar masuk toko. Uang yang diterima, dicek betul asli apa enggak," katanya.
Kapolres bersama Satgas Mafia Pangan Polres Karanganyar juga mengecek ketersediaan sembako yang dijual di Pasar Tegalgede. Sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga seperti cabai rawit merah dari semula Rp30 ribu perkilo menjadi Rp35 ribu perkilo. Meski begitu, tidak ditemukan kelangkaan komoditas ini. Satgas mendapati stok migor kemasan maupun curah tersedia. Hanya saja harganya sesuai hukum pasar.
"Kalaupun barangnya enggak ready, itu karena keterlambatan pengiriman. Lainnya normal. Stok cukup. Migor memang permintaan tinggi, tapi barangnya enggak langka," katanya.
Pantauan bersama Satgas Mafia Pangan berlanjut ke swalayan Indogrosir. Di sana, berbagai barang tersedia termasuk migor kemasan. Aparat mengimbau masyarakat menghindari penimbunan dan panic buying.