Melbourne, Gatra.com- Akouboo Amatus Douw, Ketua Dewan Diplomatik Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengirim surat terbuka pada presiden Jokowi, 05/04. Dalam suratnya Akouboo minta penyelesaian konflik bersenjata di Papua melalui Dewan Keamanan PBB. Akouboo membuka suratnya dengan memperkenalkan diri.

“Saya, Ketua Badan Diplomatik TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat) dan OPM di Australia dan salah satu pemimpin bangsa Papua diluar negeri,” katanya.

Akouboo mengeluhkan pendropan militer yang menurutnya berlebihan di Papua. “Saya menyaksikan bahwa pendropan militer berlebihan yang Anda kirim mengejar TPNPB,” katanya. Dia menyesalkan tindakan-tindakan perang, pembunuhan, dan pemboman. Dia juga menolak pelabelan teroris pada TPNPB OPM.

Mengatasnamakan rakyat Papua, Akouboo menolak konsep berdamai yang diinisiasi pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah. Dia meminta Presiden Jokowi mengakui dan mengumumkan status konflik Papua sebagai “konflik bersenjata internasional”.

Segera menyelesaikan konflik bersenjata melalui mekanisme perundingan dan mediasi yang diatur PBB. Mengupayakan penyelesaian pertikaian secara damai dan bermartabat. “Kami tolak Komnas HAM Indonesia memfasilitasi dialog damai karena mempunyai tujuan mengelabui,” kilahnya.

“Rakyat Papua menunggu respon balik dari Tuan Presiden,” tutupnya.