Slawi, Gatra.com- Seorang remaja di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah tewas usai mengikuti perang sarung yang marak terjadi sejak memasuki Ramadan. Korban tewas setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Korban diketahui berinisial C (16). Siswa kelas 12 sebuah SMK negeri itu merupakan warga Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Kapolsek Slawi AKP Suratman membenarkan adanya kejadian tersebut. "Benar, informasinya korban meninggal habis ikut perang sarung," katanya saat dikonfirmasi, Minggu (10/4) malam.
Menurut Suratman, kejadian itu diketahui setelah pihaknya mendapat laporan dari orang tua korban yang menyebut anaknya mengalami sakit dan harus dirawat di RSUD dr Soeselo Slawi pada Minggu pagi setelah mengikuti perang sarung. "Setelah dibawa ke rumah sakit dan dirawat, tadi habis Magrib sekitar pukul 18.45 WIB korban meninggal," ujarnya.
Perang sarung yang diikuti korban sendiri terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu, dua kelompok remaja dari Kelurahan Procot dan Kagok, Kecamatan Slawi terlibat perang sarung di jalan depan SMPN 3 Slawi.
"Informasinya anak-anak dari dua kelurahan itu, mereka saling mengundang, kumpul dan perang sarung. Terus selesai, pada pulang. Tapi tahu-tahu ada korban. Ini baru informasi yang kami terima, belum jelas kejadiannya bagaimana. Jadi masih kita selidiki dan periksa saksi-saksi," ujar Suratman.
Menurut dia, korban mengalami luka di bagian kepala belakang, hidung dan bibir. Rencananya jenazah korban yang masih berada di rumah sakit akan diotopsi untuk memastikan penyebab meninggalnya.
"Luka paling parah di bagian kepala belakang. Jenazah besok rencananya akan diotopsi oleh tim forensik dari Polda Jateng," ungkapnya.
Menurut Suratman, pihaknya sebelum kejadian sudah melakukan upaya antisipasi dan mencegah terjadinya perang sarung yang belakangan ini marak dilakukan para remaja menjelang sahur. Salah satunya dengan melakukan patroli di tempat-tempat yang pernah dijadikan lokasi perang sarung.
"Sebelumnya malam Sabtu juga terjadi perang sarung di depan kecamatan dan Kelurahan Procot, sehingga kami lakukan patroli dan antisipasi di lokasi tersebut. Cuma ini terjadi lagi di tempat lain dan tahu-tahu ada korban," kata dia.
Untuk mencegah kembali terjadinya peristiwa serupa, Suratman juga mengaku langsung mengumpulkan warga dari dua kelurahan yang remajanya terlibat perang sarung. "Ini lurah dan warga sedang kami kumpulkan," ujarnya.