Jakarta, Gatra.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) memuji sikap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menemui massa mahasiswa saat unjuk rasa Senin (11/4) kemarin di depan Kompleks Parlemen, Jakarta.
Hadirnya Kapolri bersama dengan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Rahmat Gobel, Kompolnas menilai jadi bukti eksekutif dan legislatif mendengarkan suara rakyat.
"Kami mengapresiasi Kapolri turun bersama Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco dan Rahmat Gobel. Turunnya Kapolri bersama wakil rakyat, menerima para pengunjuk rasa, menunjukkan suara para pengunjuk rasa mendapatkan perhatian Pemerintah dan DPR," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti kepada wartawan, Selasa (12/4) sebagiman dikutip situs resmi Humas Mabes Polri.
Poengky mengaku dirinya sempat khawatir demonstrasi akan menimbulkan kerusuhan yang masif. Namun, Poengky bersyukur aparat kepolisian bisa mengamankan demonstrasi tanpa adanya korban jiwa, terutama dari masyarakat.
“Terus terang saya tadinya khawatir akan ada martir. Tapi hingga bubarnya aksi demo, ternyata acara berlangsung lancar. Insiden yang terjadi adalah adanya aksi kekerasan massa yang diduga non-mahasiswa kepada Ade Armando, pembakaran pos polisi Pejompongan, serta kelompok remaja yang membawa sajam dan amunisi," ujar Poengky.
"Kami mengapresiasi Polri dalam pengamanan demonstrasi yang profesional dan humanis," kata Poengky.
Namun masih kata Poengky, Polri tegas ketika ada pihak-pihak yang mencoba mengacaukan aksi demo dengan tindak kekerasan. "Kami menyayangkan ada pihak-pihak yang menggunakan kekerasan dalam aksi demonstrasi," ujarnya.
Poengky menilai Polri sudah melakukan pendekatan yang prediktif, di mana polisi menghalau para pelajar ikut berdemo, bahkan mengamankan pelajar yang membawa senjata tajam yang hendak menuju lokasi demo.
"Saya lihat pendekatan polisi cukup baik dan prediktif, terbukti ada orang-orang yang bawa sajam digeledah dan ditangkap," ujarnya.