Banjarnegara, Gatra.com – Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) melalui gerakan berbasis digital Siap Darling (Siap Sadar Lingkungan) mengajak generasi muda peduli lingkungan untuk melakukan penanaman di Kawasan Candi Dieng, Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Melalui kegiatan penghijauan tersebut, gerakan Siap Darling menciptakan ekosistem pelestarian lingkungan bersama mahasiswa sebagai agen penggerak perubahan, dengan melakukan aksi penanaman berkelanjutan.
Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji menyatakan, upaya merawat lingkungan yang digagas Djarum Foundation lewat BDLF merupakan bagian dari upaya menata bumi dan keseimbangan alam. “Keseimbangan di bumi saat ini telah tidak seimbang. Tanpa keseimbangan alam, bumi akan memberi balasan yang tidak enak,” kata Supanji.
Dari kota kecil Kudus, pihaknya membangkitkan kesadaran masyarakat dengan melakukan penghijauan dan penanaman pohon. Kegiatan Candi Darling menurutnya penting dalam rangka melestarikan candi dan situs bersejarah nenek moyang yang tidak ternilai harganya. “Kita mencoba memberikan sentuhan tanaman yang indah dan hijau tanpa menganggu struktur fondasi candi tersebut. Kami memberikan semangat pada semua unsur agar sejengkal tanah jangan dijadikan kosong tanpa tanaman,” ujarnya.
Director of Communications Djarum Foundation, Mutiara D. Asmara menyatakan, sejak diluncurkan pada 2019, gerakan Siap Darling telah menginisiasi sejumlah kegiatan bertajuk Candi Darling melalui penanaman pohon dan semak berbunga di berbagai situs warisan sejarah di mana generasi muda dapat berkontribusi melalui kegiatan pelestarian lingkungan sekaligus mencintai situs warisan sejarah Indonesia. “Kami berharap gerakan menanam ini dapat menginspirasi serta melibatkan lebih banyak mahasiswa untuk lebih peduli pada lingkungan dan menjaga warisan sejarah dalam jangka panjang,” kata Mutiara.
Hingga Juni 2022, gerakan Siap Darling telah melibatkan 2.352 Darling Squad dari 295 kampus di 203 kota/kabupaten. Program Associate BLDF, Abdurrachman Aldila menambahkan, dalam giat Candi Darling, Darling Squad terlibat aktif dalam konservasi alam dan penghijauan di berbagai situs warisan sejarah.
“Saat ini kami telah menginsiasi penanaman di delapan Kawasan candi yang tersebar di Pulau Jawa. Secara khusus dalam kegiatan di Kawasan Candi Dieng ini, kami menghijaukan seluruh area sekitar candi yang terkenal kaya akan keragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan situs warisan sejarah,” kata Aldila.
Aksi penghijauan di sekitar situs warisan sejarah disambut baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah. Kepala DLHK Provinsi Jawa Tengah, Widi Hartanto yang hadir sebagai pembicara kegiatan menekankan pentingnya konservasi lingkungan dan situs warisan sejarah dilakukan secara beriringan oleh generasi muda.
Widi mengatakan, merawat ekosistem di sekitar situs sejarah seperti candi adalah suatu upaya yang kompleks. Terlebih di Kawasan Candi Dieng, yang topografinya memungkinkan terjadinya potensi cuaca ekstrem seperti embun es sehingga merusak bibit pepohonan. “Karena itu, saya mengapresiasi upaya penghijauan ini sebab kita bisa melihat hasilnya dalam tiga bulan, dan juga dalam jangka panjang. Bila kepedulian terhadap lingkungan ini terus dipupuk, tentu aksi ini tidak akan berhenti hanya di acara ini, tapi bisa menggerakkan masyarakat di sekitar tempat tinggal masing-masing,” kata Widi.
Menurutnya Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten sangat mendukung aksi pelestarian lingkungan di Kota Dawet. “Terlebih bila kegiatan lingkungan ini dilakukan di Dieng maka ini sangat pas, karena kita berada di ketinggian 2.000 mdpl dan berada di aliran DAS (Daerah Aliran Sungai) Kali Serayu yang menjadi daerah pengairan atau irigasi dan juga sumber penghasil listrik, interkoneksi Jawa dan Bali,” ucapnya.
Upaya keras yang harus dilakukan pemerintah bersama masyarakat, Widi melanjutkan, yakni merawat usia dari bendungan raksasa di Banjarnegara, yakni Bendungan Panglima Besar Jenderal Soedirman dan Bendungan Bandjar Tjahjana Werken. “Daerah yang kita pijak merupakan daerah favorit wisatawan di Banjarnegara. Selain penghijauan, kebersihan juga harus dijaga,” katanya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah, Sukronedi mengatakan, sebagai negeri yang kaya akan peninggalan sejarah, generasi muda perlu memahami lebih jauh kesatuan nilai antara candi dan lingkungan sekitarnya. Terlebih Jawa Tengah memiliki candi terbanyak di Indonesia, hingga 18 kawasan, belum termasuk reruntuhan maupun artefak candi yang terus ditemukan di beberapa daerah. “Oleh karena itu, kami menyambut baik kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk swasta dan masyarakat, utamanya generasi muda dalam mendukung upaya konservasi alam dan situs sejarah supaya dilakukan beriringan,” ucap Sukronedi.
Aktris Maizura yang juga ikon generasi muda peduli lingkungan menyatakan, antusiasmenya mendukung gerakan Candi Darling yang digagas Djarum Foundation. Penyanyi cantik ini sejak awal terlibat dalam upaya konservasi lingkungan di sejumlah acara. Dalam web series bertajuk “Jumpa”, Maizura memperlihatkan kepiawaian generasi muda membawa perubahan dengan menggagas penghijauan di sekitar Candi Arjuna, Kompleks Candi Dieng.
“Sebelumnya saya senang sekali dengan alam, senang sekali dengan pelestarian lingkungan dan semacamnya. Dan saya merasa saya mendapat suatu kesempatan untuk ikut berpartisipasi, berkontribusi untuk membagikan awareness akan pentingnya peran anak-anak muda dalam melestarikan lingkungan dan tempat-tempat bersejarah,” kata Maizura.
Candi Darling adalah Candi Sadar Lingkungan yang menjadi bagian dari #AksiDarling dengan mengajak Darling Squad generasi muda untuk berkolaborasi melakukan penanaman bibit tanaman di kawasan situs sejarah seperti candi-candi di Indonesia. Gerakan Candi Darling melibatkan 2.352 darling squad, 203 kabupaten/kota, 295 kampus, dan 27.227 pohon dan semak di Indonesia.
Dalam upaya penghijauan kali ini, ditanam 6.500 pohon dan semak berbunga di seluruh kawasan Candi Dieng yang terdiri dari Candi Arjuna, Candi Setyaki, Candi Darmacala, dan Candi Bima. Setelah aksi penanaman dilakukan, BLDF akan merawat bibit tersebut hingga 6 bulan untuk memastikan pertumbuhannya optimal.