Sana'a, Gatra.com - Milisi Houthi Yaman yang didukung Iran, mengecam kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Arab Saudi. Mereka mengatakan tidak akan setuju untuk memperpanjang gencatan senjata dalam perang tujuh tahun terakhir itu.

“Kami menolak hasil apa pun untuk kunjungan presiden Amerika ke wilayah yang menyentuh kedaulatan, keamanan, dan stabilitas Yaman,” ungkap dewan politik yang berkuasa di Houthi dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, dikutip Al-Bloomberg, Minggu (17/7).

Setelah Biden bertemu dengan para pejabat dalam perjalanannya minggu ini, Gedung Putih dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Arab Saudi telah berkomitmen untuk memperpanjang dan memperkuat gencatan senjata yang dimediasi PBB di Yaman, dan akan terlibat dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang yang mengguncang Teluk Arab dan memicu krisis kemanusiaan.

Semua pihak dalam perang tujuh tahun menyetujui gencatan senjata dua bulan pada bulan April, memperbarui pengaturan untuk dua bulan lagi pada bulan Juni. 

Pernyataan Gedung Putih menyarankan gencatan senjata sekali lagi akan diperpanjang.

Sebaliknya, Houthi mengatakan, bagaimanapun, bahwa gencatan senjata menjadi pengalaman yang tidak dapat diulang di masa depan.

Meski dalam pernyataan mereka itu tampaknya membuka pintu untuk negosiasi jika ada gencatan senjata yang dihormati oleh Saudi dan sekutu mereka dalam peperangan.