Yogyakarta, Gatra.com- Potensi wisata maritim di Pacitan dan Yogyakarta perlu dikembangkan, guna meningkatkan perekonomian warga lokal. Salah satu cara yang dilakukan Tim Ekspedisi Maritim TNI Angkatan Laut (TNI AL), dengan mempublikasikan keindahan wisata maritim daerah melalui media sosial. Diharapkan, objek wisata maritim mampu bangkit perlahan setelah pandemi COVID-19 melanda Indonesia.
Saat berkunjung ke objek wisata Pantai Parangtritis, Tim Ekspedisi Maritim menemui penjaga penyewaan motor ATV asal Semarang, Aris. Ia menuturkan, jumlah pengunjung cenderung menurun dibandingkan sebelum pandemi. Apalagi tiga atau empat bulan lalu terjadi banjir bandang di Pantai Depok. Padahal, ongkos penyewaan motor ATV di Pantai Parangtritis tergolong standar. Untuk motor ukuran besar Rp.100.000,- dan motor ikiran kecil Rp. 50.000,- dengan durasi 20 menit.
"Saya berharap pengunjung di Pantai Parangtritis bisa kembali ramai sebelum pandemi. Masyarakat disini masih menggantungkan dari pariwisatanya. Kalau sepi otomatis mengurangi pendapatannya. Kedatangan Ekspedisi Maritim dapat menginformasikan kepada masyarakat bahwa Pantai Parangtritis aman. Selain itu dihimbau kepada pengunjung agar tetap menjaga keselamatan apabila ada yang ingin berenang ditepian pantai," kata Aris.
Sementara itu, Amir 68 tahun fotografer yang sudah bekerja di wisata Candi Borobudur sejak tahun 1979 ini mengatakan, tempat wisata kadang ramai kadang sepi. Biaya foto sendiri wisatawan bisa membayar Rp. 30.000,- sampai dengan Rp.35.000,-. Menurutnya, semua itu tergantung kondisi alam dan rezeki.
"Kalau belum rezeki, kita harus sabar namun apabila kita mendapat rezeki tidak boleh senang-senang. Apalagi saat Covid beberapa tahun kebelakang, itu disini benar-benar ditutup. Alhamdulillah setelah masa itu berlalu saya berharap wisatawan Borobudur bisa seperti semula. Karena terus terang yang mencari nafkah disini tidak main-main pedagang dan yang punya kios banyak menggantungkan hidupnya disini," kata Pak Amir.
Sedangkan pengelola penyewaan jeep di wisata Gumuk Pasir Parangtritis Darmanto menyampaikan, mobil yang disewakan adalah milik perorangan. Terdapat 30 mobil jeep yang bisa disewakan untuk para wisatawan. Pria berusia 54 tahun ini menjelaskan, pengunjung dapat mengendarai mobil jeep di track pasir yang menarik dan menantang.
"Alhamdulillah setelah COVID-19, sedikit demi sedikit ada perubahan. Kita punya trip diantaranya trip pantai seharga Rp.350.000,-. Untuk waktu sewa fleksibel menyesuaikan kebutuhan wisatawan yang mungkin ingin berfoto dengan jeep. Saya sangat mendukung sekali adanya Ekspedisi Maritim disini diharapkan publikasi yang disampaikan dapat meningkatkan jumlah pengunjung," kata Darmanto.
Tim Ekspedisi Maritim juga menjangkau tempat wisata di Kabupaten Pacitan, seperti lokasi pembangunan konservasi penyu rescue. Tujuan pembangunan ini untuk menghindari kepunahan akibat maraknya perburuan terhadap binatang yang bisa berumur ratusan tahun tersebut. Berdasarkan informasi dari Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Pacitan, terdapat panorama yang indah di Sungai Maron. Ini merupakan sungai eksotis mirip hutan tropis Amazon,
Aliran Sungai Maron tepatnya berada di Desa Dersono, Kecamatan Pringuku, Kabupaten Pacitan. Jika dikunjungi dari pusat kota, jaraknya kira-kira 40 km dan bisa ditempuh sekitar 30 menit. Akan tetapi, bila ingin berkunjung maka gunakanlah kendaraan pribadi karena belum ada transportasi umum menuju lokasi.
"Masyarakat sekitar menyewakan perahu dengan tarif Rp 100.000 sampai Rp. 150.000 yang bisa dinaiki oleh 5 sampai 6 orang. Jadi tarif menyusuri Sungai Maron per orang hanya kurang dari Rp 20.000. Maron sangatlah murah," kata Staf Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Pacitan Ego.
Pembinaan potensi maritim dan kemasyarakatan merupakan salah satu tanggung jawab TNI AL yang diprogramkan dalam pembinaan potensi wilayah pertahanan. Program tersebut menjadi prioritas Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono. Ia mengatakan, kehadiran TNI AL dimanapun berada harus memberi manfaat untuk masyarakat.