Kupang, Gatra.Com - Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2024, kegiatan kas keliling di wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Terpencil) kerjasama Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut di Provinsi NTT resmi digulirkan Pemerintah. Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat berlangsung dalam upacara resmi di Pelabuhan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VII Kupang, Jumat (26/7/2024) pagi. Pelapasan ERB dihadiri Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake dan Kepala Perwakilan BI NTT.
Kepala Perwakilan BI NTT Agus Sistyo Widjajati dalam sambutannya menyampaikan, sesuai amanat UUD 1945, UU Bank Indonesia, dan UU Mata Uang, Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang diberikan tugas dan wewenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang Rupiah, yang juga merupakan simbol kedaulatan negara.
“Bank Indonesia memiliki peranan penting dalam memastikan uang Rupiah layak edar senantiasa tersedia memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah NKRI.Jumlahnya yang cukup dan dalam pecahan yang sesuai,” kata Agus Sistyo Widjajati.
Ia menjelaskan, Rupiah sebagai alat pembayaran, memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran pergerakan ekonomi dan mendukung momentum pemulihan ekonomi melalui ketersediaan yang cukup. Oleh karenanya Bank Indonesia memandang bahwa kebutuhan atas uang Rupiah di seluruh wilayah NKRI wajib dipenuhi tanpa terkecuali.
“Dalam pelaksanaan misi tersebut, Bank Indonesia hadir melalui Kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat bekerjasama dengan kegiatan operasi rutin TNI Angkatan Laut memungkinkan Bank Indonesia untuk (i) mendorong aktifitas ekonomi di wilayah 3T melalui penyediaan uang layak edar (clean money policy). Kedua adalah, memperluas jangkauan pemenuhan kebutuhan uang layak edar yang berada di dalam kategori daerah blank spot dan selama ini belum dapat dijangkau oleh Bank Indonesia maupun perbankan dalam pengedaran uang Rupiah,” jelas Agus.
Agus juga menuturkan, kegiatan ini bertujuan untuk membantu penyediaan uang layak edar di pulau-pulau terluar yang sulit terjangkau dengan transportasi umum. Selain kegiatan tersebut, juga dilakukan kegiatan lainnya meliputi : pertama, sosialisasi atau edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah.
Kedua, penyaluran Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dengan penyaluran bantuan disektor pendidikan, kesehatan, lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi. Ketiga, QRIS Experience di beberapa titik lokasi ERB dan PSBI.
“Sinergi antara Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut tersebut telah memberikan dampak positif dalam upaya memelihara keutuhan dan kedaulatan NKRI dari sisi pertahanan dan militer oleh TNI Angkatan Laut. Selain itu juga menjaga kedaulatan ekonomi dan kedaulatan Rupiah sebagai salah satu simbol negara oleh Bank Indonesia,” kata Agus.
Ia pun menyampaikan, pada tahun 2024 akan dilaksanakan ERB sebanyak 18 kali kegiatan di 18 provinsi dengan menjangkau 90 pulau 3T. Pada pelaksanaan ERB di Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan ERB yang ke 11 (sebelas) dengan mengunjungi lima (5) pulau tujuan, yaitu: Pulau Rote, Pulau Sabu, Pulau Raijua, Pulau Pantar (Kabir), dan Pulau Timor (Naikliu), kegiatan ini akan berlangsung selama 26 Juli - 1 Agustus 2024 dengan menggunakan KRI Ajak-653.
“Sinergi dan semangat untuk menjaga kedaulatan NKRI tentunya perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Selain dengan TNI AL, kami juga akan terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah setempat untuk memperoleh dan menetapkan pulau-pulau yang akan dikunjungi,” ujarnya.
“Bersama TNI AL, BI akan terus memperkuat dan menambah program kas keliling ini tidak hanya dalam penyediaan dan penukaran uang bagi masyarakat di kepulauan. Tetapi juga bersama-sama memberikan edukasi kepada masyarakat di wilayah 3T tentang kedaulatan negara dari sisi pertahanan dan ekonomi melalui program Cinta, Bangga dan Paham Rupiah,” ucapnya lebih lanjut.
Pelepasan ERB Provinsi NTT ditandai dengan penekanan tompol sirene dan pelepasan jangkar Kapal.