Jakarta, Gatra.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan Indonesia bisa mencapai visi menjadi negara maju pada 2045 apabila mampu mengekspansi pasar ekspor di seluruh dunia. Bukan hanya pasar ekspor tradisional seperti Eropa, Amerika, Asia yang saat ini sedang melambat bahkan ada yang mengalami resesi.
"Oleh karena itu kalau kita ingin tetap tumbuh, enggak ada pilihan, memang kita harus mengembangkan pasar," ujar Zulhas dalam Penandatanganan Protokol Perdagangan Jasa ke Dalam ICCEPA (Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement), Senin (21/11).
Adapun Zulhas menyebut beberapa pasar nontradisional yang potensial eksport yaitu Amerika Latin, Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah, Eropa Timur dan Asia Selatan. Menurut Zulhas, salah satu pasar ekspor di kawasan Amerika Latin yang paling besar adalah Chile. Indonesia sebelumnya telah menjalin kerjasama ekonomi dengan Chile melalui IC-CEPA pertama kali tahun 2019.
"Oleh karena itu perdagangan (dengan Chile) kita meningkat, hampir setengah miliar Dolar AS," ucapnya.
Berdasarkan data Kemendag, sepanjang 2019-2021 total nilai perdagangan RI dan Chili naik hingga 54%. Pada 2019 total nilai perdagangan kedua negara melalui IC-CEPA sebesar US$275,8 ribu, dan pada 2021 mencapai US$424,6 ribu.
Zulhas pun menargetkan, nilai perdagangan antara RI dengan Chile bisa meningkat hingga melebihi US$1 miliar dalam waktu 3-4 tahun mendatang. Apalagi, kata Zulhas, jika sektor jasa dimasukkan dalam perdagangan tersebut makanya potensi akan berlipat.
"Ini baru Chili, kalau Chili bisa jadi hub untuk ekspansi hampir semua Amerika Latin, itu potensinya sangat besar," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Chile, José Miguel Ahumada menyebut melalui pendandatangan protokol ini, kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Chile memasuki level baru yang lebih matang. Menurutnya, hubungan kerja sama antar kedua negara semakin memprioritaskan sinergi mutualisme untuk meningkatkan potensi bisnis baru. Ia berharap agar implementasi protokol ini tidak hanya dalam perdagangan jasa, tetapi juga pada jasa profesional.
"Ini menjadi langkah konkrit dalam hubungan kerjasama antar negara, dan meneruskan keuntungan dari implementasi IC-CEPA," imbuh José.