Home Sulawesi Pasca Pengakuan Unesco, Pengelola Geopark Maros-Pangkep Rumuskan Program Kerja

Pasca Pengakuan Unesco, Pengelola Geopark Maros-Pangkep Rumuskan Program Kerja

Makassar, Gatra.com - Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep propinsi Sulawesi Selatan, telah merumuskan sejumlah program kerja (proker) terkait pengembangan geopark ke depannya. Program kerja itu disusun berdasarkan hasil rekomendasi tim asesor UNESCO.

General Manager Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep, Dedy Irfan, mengungkapkan ada beberapa hal yang menjadi fokus, yakni edukasi, konservasi, dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu, juga pembenahan berbagai fasilitas, mengingat bahwa Geopark Maros-Pangkep ini telah menjadi destinasi wisata internasional.

"Jadi kami membuat turunannya dari rekomendasi untuk membuat program. Program itulah yang akan kami laksanakan selama 4 tahun ke depan," kata Dedy, Senin (21/11).

Baca Juga: Warisan Sejarah, Dua Geopark NTB Pernah Mengguncang Dunia

Dedy menjelaskan, saat ini pihaknya tengah bersiap mengikuti agenda penetapan status UNESCO di Paris, Prancis, pada Maret 2023 mendatang. Kemudian, ada lagi agenda penerimaan status sebagai anggota Global Geopark UNESCO yang akan dilaksanakan di Maroko, pada September 2023.

"Tentu saat ini kami sudah menerima persetujuan sebagai anggota UNESCO Global Geopark. Kami senang dengan itu, kami tunggu ketetapannya," tuturnya.

Dengan status baru itu, lanjut Dedy, pihaknya maupun pemerintah tak ingin berpuas diri. Sebab status sebagai global geopark hanya akan dipegang selama 4 tahun, sehingga kawasan tersebut harus terus dibenahi.

"Karena 4 tahun yang akan datang, akan dilakukan lagi penilaian apakah memenuhi atau tidak. Statusnya akan dicabut ketika tidak memenuhi standar penilaian UNESCO berdasarkan rekomendasi yang sudah ditentukan asesor," kata Dedy.

Baca Juga: Geopark Tambora Akan Miliki Pusat Informasi Geologi

Baik pemerintah maupun pengelola, katanya harus bekerja ekstra jika ingin mempertahankan status tersebut. Pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dinas terkait serta badan pengelola harus berkolaborasi bersama untuk terus membenahi kawasan tersebut.

"Kemudian berusaha untuk memenuhi rekomendasi-rekomendasi yang mengikuti penetapan status tersebut sebagai UNESCO Global Geopark. Saat evaluasi nanti, itu sudah bisa tertutupi kekurangan-kekurangan yang kemarin," jelasnya.

Diakuinya Geopark Maros-Pangkep sebagai Global Geopark UNESCO tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Sulsel. Menurut Dedy, hal ini akan membuat Sulsel lebih dikenal di mata dunia.

Hal tersebut juga didukung dengan berbagai keunggulan yang ada di Geopark Maros-Pangkep. Salah satunya yakni geopark tersebut merupakan kawasan karts terbesar kedua di dunia setelah China Selatan.

Secara keseluruhan, total luasan kawasan Geopark Maros-Pangkep mencapai 5.077,61 kilometer persegi atau 525.160,73 hektar. Sementara luas kawasan karstnya mencapai 43 ribu hektare.

Baca Juga: Wisata Singkarak dan Gunung Talang Akan Jadi Kawasan Geopark

Geopark ini memiliki dua sisi, bukan hanya pegunungan, tapi juga kawasan laut. Geopark ini tersebar di daratan Maros Pangkep sampai Kepulauan Spermonde.

Kawasan tersebut juga kaya akan flora, fauna, nilai ilmiah, serta sosial budaya. Salah satunya dapat terlihat dari sebuah cap tangan dan lukisan babi rusa berusia sekitar 40.000 tahun di area Lelang Timpusaeng.

"Penetapan status UNESCO itu kemudian akan menjadikan Sulsel sebagai destinasi pariwisata internasional. Ini memenuhi salah satu visi misi pemerintah kita yakni menciptakan destinasi pariwisata internasional," katanya.

300