Home Pendidikan Dukung Upaya KOWANI di UNESCO, Usahid Helat Kebaya Goes To Campus

Dukung Upaya KOWANI di UNESCO, Usahid Helat Kebaya Goes To Campus

Jakarta, Gatra.com – Universitas Sahid (Usahid) mengghelat Kebaya Goes to Campus bertajuk “Lestarikan Budaya dengan Bangga Berkebaya”. Acara berlangsung di Kampus Usahid, Jakarta, Selasa, (16/7).

Rektor Usahid Jakarta, Dr. Marlinda Irwanti, S.E., M.Si., mengatakan, acara ini dalam rangka memperingati Hari Kebaya Nasional hasil kolaborasi dengan Kongres Wanita Indonesia (KOWANI).

“Ini salah satu kegiatan Hari Kebaya Nasional yang akan diselenggarakan KOWANI tanggal 24 Juli 2024 nanti di Istora, Senayan, yang insyaallah akan dihadiri Presiden Republik Indonesia,” katanya.

Marlinda mengaku bangga Usahid dipilih KOWANI menjadi kampus pertama untuk menghelat Kebaya Goes to Campus. Menurutya, keputusan KOWANI tersebut sangat tepat karena Usahid didominasi oleh kaum perempuan, baik dari jajaran rektorat, dekan, dan lembaga kampus lainnya.

“Perempuan di Usahid ini luar biasa. Para pimpinan di Usahid 80% adalah perempuan,” katanya.

Lebih lanjut Marlinda menyampaikan, acara ini juga merupakan bentuk dukungan Usahid terhadap upaya KOWANI dan pemerintah Indonesia agar Intangible Cultural Heritage and Humanity UNESCO menetapkan kebaya sebagai warisan budaya tak benda.

“Usahid mendukung penuh program Kebaya Goes to Campus dan Kebaya Goes to UNESCO,” katanya.

Ia menjelaskan, acara ini merupakan upaya menggaungkan kembali semangat perjuangan perempuan Indonesia dengan nilai-nilai budaya bangsa sesuai Keputusan Presiden No.19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional.

Marlinda mengungkapkan, kaum perempuan juga mempunyai kontribusi besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, di antaranya dilakukannya dengan memakai baju kebaya.

Peragaan fashion show kebaya di Usahid, Jakarta, Selasa, (16/7/2024). (GATRA/Iwan Sutiawan)

“Mereka memakai kebaya, saya bangga dengan pahlawan Aceh, Cut Nyak Dhien dan Malahayati, walaupun berperang di laut dengan kapal juga tetap pakai kebaya. Tidak lepas dari perjuangan perempuan,” ujarnya.

Marlinda menyampaikan, ini merupakan upaya Usahid agar generasi muda, khususnya mahasiswi mengenal dan mencintai sejarah dan budaya kebaya serta nilai-nilai filosofi luhurnya.

“Generasi muda kita mengenal kebaya dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari menjadi sebuah karakter dan watak yang baik, serta menjadi budaya bagi bangsa Indonesia,” katanya.

Ketua Umum (Ketum) KOWANI, Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, menyampaikan, Kebaya Goes to Campus merupakan suatu program menuju Hari Kebaya Nasional pada 24 Juli 2024 yang akan dihelat di Istora, Senayan, Jakarta, bersama tujuh ribu perempuan Indonesia.

“Kita mempunyai satu target untuk [Kebaya] Goes to UNESCO, juga kita harus menyosialisasikan, edukasikan kepada generasi penerus tentag kebaya,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa kebaya mempunya arti dan makna yang sangat heroik, sehingga bukan hanya sebagai busana, identitas, dan budaya wanita Indonesia yang harus tetap dijaga atau dilestarikan.

Menurutnya, generasi penerus bangsa harus mengetahui tentang arti kebaya sehingga secara tidak langsung mereka akan cinta terhadap warisan budaya Indonesia dan memfilter budaya asing.

“Kami berharap, kebaya itu merupakan suatu alat untuk dapat menjadi filter bagi budaya-budaya asing yang sekarang sudah merebak,” ujarnya.

Setelah Usahid, kata Giwo, pihaknya akan menghelat Kebaya Goes to Campus di berbagai kampus karena generasi muda ini di antaranya banyak terdapat di kampus-kampus.

Adapun beberapa kampus yang akan menggelar Kebaya Goes to Campus setelah Usahid, di antaranya Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Universitas Pancasila (UP) Jakarta.

Peserta fashion show Kebaya Goes to Campus di Usahid berfoto bersama. (GATRA/Iwan Sutiawan)

“Kita melakukan roadshow ke beberapa kampus, yang dipilih pertama oleh kami adalah Universitas Sahid yang persentasi dari para dosen, dekan, maupun pureknya adalah perempuan. Jadi 80% perempuan. Artinya, kebaya identik dengan kesetaraan, perjuangan, dan kemandirian perempuan Indonesia,” katanya.

Acara Kebaya Goes to Campus yang dipandu pembawa acara Muhammad Ardan, mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis dan Joshinta Malik dari Fakultas Ilmu Komunikasi Usahid tersebut dibuka dengan penampilan musik dari Unit Music Mahasiswa Usahid,

Kemudian, penampilan Tari Ondel-Ondel, sebuah tarian tradisional dari Betawi. Tarian ini dibawakan oleh UKM Tari Usahid yang berhasil memukau penonton dengan gerakan yang enerjik dan penuh semangat.

Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, serta tamu undangan. Hadir dalam kesempatan ini Ketua Pembina Yayasan Sahid Jaya, Dr. (HC) Wiryanti Sukamdani, CHA; Happy Jarot (DPD); Nunung Dorojatun; Nani Hadi Cahyadi. Wakil Rektor I, Dr. Ninin Gusdini, ST., MT; Wakil Rektor II, Dr. Titi Widaningsih,M.Si; Kepala BPMPP, Prof. Dr. Ir. Giyatmi, M.Si; dan Ka. LPPM, Prof. Dr. Nafiah Ariyani, SE., M.Si.

Acara utama adalah parade berkebaya dan lomba Fashion Show Kebaya yang diikuti oleh berbagai peserta. Fashion show ini diawali dengan penampilan para peragawati dari Marita by Etty Nafis.

Setelah itu, ketum Kowani, ketum YSJ, rektor Usahid, dan tamu-tamu VIP turut memperagakan kebaya, disusul oleh peserta lomba dari berbagai kategori, termasuk ibu-ibu dari Kowani, Korps Perempuan MDI, FPPI, serta dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswi Usahid.

Parade Kebaya Goes To Campus diabadikan dengan pengambilan video dari drone yang mendokumentasikan momen-momen indah dari udara. Di akhir acara, diumumkan lima penampilan terfavorit dari tiga kategori, yakni umum, dosen dan tenaga kependidikan, serta mahasiswi.

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas dan upaya para peserta dalam melestarikan budaya kebaya. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama yang melibatkan seluruh peserta dan tamu undangan, menciptakan kenangan indah dan mempererat kebersamaan.

Dengan suksesnya penyelenggaraan "Kebaya Goes to Campus", Universitas Sahid berharap dapat terus mengadakan acara serupa di masa mendatang untuk terus memperkuat rasa cinta terhadap budaya Indonesia di kalangan generasi muda.

25