Jakarta, Gatra.com - Angkatan ke-5 dari Program Kampus Mengajar telah dilepas untuk bisa menjadi agen perubahan dalam rangka transformasi pembelajaran dan pemulihan pendidikan di tanah air. Diketahui, sebanyak 21.045 mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 5 akan ditempatkan di 5.093 sekolah yang ada di Indonesia.
Sejatinya, dampak yang dirasakan dari adanya mahasiswa yang terjun langsung dalam menginisiasi inovasi pembelajaran sudah hadir di berbagai sekolah. Para alumni Kampus Mengajar di angkatan sebelumnya, telah mampu menanam benih baik terhadap cita-cita peningkatan pendidikan di masa depan.
Baca Juga: Sokong Peran Mahasiswa Benahi Mutu Pendidikan Lewat Kampus Mengajar
SD Negeri Lamteungoh menjadi salah satu sekolah yang pernah merasakan dampak positif dari kehadiran mahasiswa dalam program Kampus Mengajar. Kepala Sekolah SDN Lamteungoh, Nurmawati, bercerita bahwa kiprah mahasiswa di program tersebut telah banyak membantu keberlangsungan pembelajaran di sekolah tersebut.
Sekolahnya saat itu, menjadi tempat 3 Mahasiswa dari Universitas Samudra Langsa untuk menjalani program. Kala itu, para mahasiswa yang hadir sangat mendapat sambutan positif, bukan hanya dari warga sekolah, namun juga dari masyarakat disekitar sekolah.
“Jadi, kehadiran mereka itu diterima dengan baik. Kami bersyukur dapat bantuan pembelajaran, tapi masyarakat juga ternyata senang dengan kehadiran mereka,” ujar Nurmawati, Sabtu (18/2).
Baca Juga: Kemendikbudristek Minta Kampus Vokasi Dukung Program Pertukaran Mahasiswa
Inisiatif pembelajaran yang difokuskan mahasiswa saat itu berkisar pada peningkatan literasi dan numerasi atau soal baca tulis hitung (Calistung). Cara pengajaran pun diinovasikan sedemikian rupa, salah satunya dengan membuat bengkel belajar.
“Jadi dibuat kelompok belajar tambahan untuk anak-anak yang masih kurang dalam calistung. Adik mahasiswa membimbing ekstra disana,” imbuhnya.
DIsamping itu, para mahasiswa juga mampu membawa nuansa berbeda dalam ekstrakurikuler sekolah. Mereka mampu membangkitkan pendidikan kesenian seperti pantomim dan tari-tarian sebagai ekstrakurikuler unggulan.
“Dari situ juga sekolah kami berhasil menang beberapa lomba,” jelasnya.
Baca Juga: Survei Tunjukkan Program Kampus Merdeka Diapresiasi Tinggi
Nurmawati juga mengakui, ada proses saling belajar antara mahasiswa dan guru yang terjadi selama kegiatan berlangsung. Hal ini justru yang diharapkannya hadir dari program kampus Mengajar, dimana pembaharuan ilmu yang dipunyai oleh mahasiswa dapat juga dibagikan kepada para guru sekolah.
Selain terkait dengan metode belajar, para mahasiswa program kampus Mengajar juga Tak heran, dirinya mengakui sempat berharap bahwa kegiatan ini akan berlanjut.
“Sayang sekolah kami tidak masuk untuk yang angkatan 5 ini. Jadi, harapannya semoga kami bisa kembali masuk sebagai sekolah penempatan di angkatan selanjutnya,” paparnya.