Home Nasional Berkat Pelabuhan Ciwandan, Pengamat Nilai Pengelolaan Arus Mudik dari Jawa ke Sumatera Berhasil

Berkat Pelabuhan Ciwandan, Pengamat Nilai Pengelolaan Arus Mudik dari Jawa ke Sumatera Berhasil

Jakarta, Gatra.com  Wakit Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, menilai pengelolaan kebutuhan transportasi mudik di penyeberangan Selat Sunda berhasil.

Menurutnya, keberhasilan tersebut tak lepas dari dioperasikannya Pelabuhan Ciwandan karena mampu mengurai antrean panjang kendaraan pemudik menyeberang ke Pulau Sumatera.

"Antrean panjang kendaraan memasuki kapal sudah tidak ditemukan," ujar Djoko dalam keterangannya, Senin (24/4).

Baca Juga : Kapolri: Pemudik Via Merak-Bakauheni pada Malam-Kamis Pagi 165 Ribu Orang

Seperti diketahui, pada periode mudik lebaran Idulfitri 1444 Hijriah ini, pemerintah memisahkan titik penyeberangan antara mobil pribadi, mobil barang, dan sepeda motor. Adapun pemudik dengan sepeda motor dan mobil barang diarahkan menyeberang melalui Pelabuhan Ciwandan. Sementara mobil dan bus menyeberang di Pelabuhan Merak.

Djoko menilai, halaman atau area yang luas di Pelabuhan Ciwandan dianggap telah memberikan keleluasaan bagi pemudik dengan motor dan mobil barang untuk mendapatkan penampungan sementara.

Selain itu, Djoko menyebut bahwa di area penampungan sementara antrean pemudik bersepeda motor juga diberikan tenda, toilet, ruang tunggu penumpang, ruang bermain anak, ruang menyusui (nursing room), musala, pos kesehatan, dan area UMKM.

"Rata-rata waktu menunggu pemudik bersepeda motor tidak sampai satu jam untuk naik ke kapal," jelasnya.

Djoko menambahkan, pemerintah melalui PT Pelindo telah menyediakan lima dermaga untuk melayani dua lintasan, yaitu Pelabuhan Ciwandan–Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni dan Pelabuhan Ciwandan–Pelabuhan Panjang.

Sebanyak 12 unit kapal dioperasikan untuk Pelabuhan Ciwandan–Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni. Sedangkan lintas Pelabuhan Ciwandan–Pelabuhan Panjang tersedia 3 unit kapal milik PT Pelni 1 unit kapal (KM Dobonsolo) dan PT ALP 2 unit kapal.

Baca Juga: Krakatau Park Bakauheni Harbour City Bakal Menjadi Ikon Baru di Lampung

Adapun 12 Kapal Motor Penyeberangan (KMP) itu adalah KMP Panorama Nusantara, KMP Kumala, KMP Wira Artha, KMP Royce, KMP Trimas Fadhila, KMP Titian Nusantara, KMP Athaya, KMP Rajarakata, KMP Rishel, KMP Amadea, KMP ALS Elvina, dan KMP Windu Karsa Pratama.

"Sebanyak 11 KMP memiliki ramp door samping dan hanya 1 KMP tidak memiliki ramp door samping, yaitu KMP Windu Karsa Pratama," beber Djoko.

157