Jakarta, Gatra.com - Ratusan rumah rusak akibat hujan lebat disertai angin kencang yang menerjang wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan pada Sabtu (27/5) silam. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bendana melaporkan, ada total 217 bangunan yang rusak akibat peristiwa itu.
"Sebanyak 201 unit rumah mengalami kerusakan ringan, 5 unit rumah rusak sedang, 10 unit rumah dan 1 bangunan rusak berat serta satu unit fasilitas pendidikan yaitu TK Negeri Riang Bangdung terdampak," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, yang diterima Gatra.com, Selasa (30/5).
"Adapun 217 KK terdampak di empat desa, yakni Desa Anyar dan Sribunga di Kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja serta Desa Riang Bandung dan Riang Banding Ilir di Kecamatan Madang Suku II," lanjutnya.
Atas peristiwa itu, Bupati Ogan Komering Ulu Timur pun menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai tanggal 29 Mei sampai dengan 11 Juni 2023 dalam rangka upaya percepatan penanganan bencana.
Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Kabupaten OKU Timur pun turut berkoodinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan pendataan dan perbaikan pada rumah yang mengalami kerusakan. Selain itu, BPBD OKU Timur juga melakukan pemotongan dan pembersihan pohon tumbang di wilayah tersebut.
Sebagaimana diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca per 30 Mei hingga 1 Juni 2023 di Sumatera Selatan didominasi cuaca berawan, hujan ringan serta hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Kajian Inarisk menunjukan, Kabupaten OKU Timur memiliki potensi cuaca ektrem pada tingkat sedang hingga tinggi di 20 kecamatan.
Oleh karena itu, BNPB pun mengimbau agar masyarakat dan pemerintah daerah tetap waspada terhadap potensi kejadian bencana yang disebabkan oleh faktor cuaca. BNPB juga mengimbau pemerintah daerah untuk memangkas ranting pohon serta monitoring kondisi pemukiman warga guna mengantisipasi kerusakan rumah dan pohon tumbang, serta mempersiapkan rencana tanggap darurat.
"[Untuk masyarakat], jika hujan lebat mengguyur wilayah disertai angin kencang, hindari material seperti papan reklame, pohon rimbun serta tiang listrik," ucap Abdul Muhari.