Jakarta, Gatra.com- Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, Dr. dr. Zahrah Hikmah, SpA(K) memaparkan bahwa alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengartikan protein susu sapi sebagai zat asing yang berbahaya bagi tubuh. Gejala ringan hingga berat dapat dirasakan oleh anak dengan alergi susu sapi, antara lain gejala pada saluran pencernaan, sistem pernapasan, dan kulit.
“Saat anak minum susu sapi, sistem imun menganggapnya sebagai zat asing berbahaya, sehingga melepaskan zat kimia yang disebut histamin yang merupakan suatu zat kimia yang diproduksi saat tubuh alami alergi untuk melawannya," kata dr Zahrah dalam webinar memperingati Allergy Awareness Week 2023 yang diadakan Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia, Rabu (31/5).
Dia menjelaskan bahwa fungsi dari histamin itu adalah untuk melindungi tubuh dari berbagai zat yang membahayakan. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya reaksi alergi. "Anak dengan alergi susu sapi, perlu diperhatikan asupan nutrisinya agar tidak mengalami kekurangan nutrisi yang dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan," ujar dia.
Baca juga: Bahaya Alergi Susu Sapi, Jangan Disepelekan Bunda!
Berbagai kandungan nutrisi di dalam susu sapi, seperti protein, kalsium, kalium, vitamin B12, dan vitamin D, yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat diterima oleh anak alergi susu sapi, sehingga rentan terjadi malnutrisi. "Jika alergi susu sapi pada anak tidak diatasi dengan baik, maka dapat berpotensi terjadi dampak yang berkepanjangan, dan diet eliminasi yang tidak tepat tanpa penggantian jenis makanan yang memadai dapat berpotensi stunting pada anak,” papar dr. Zahrah.
Adapun susu sapi merupakan salah satu alternatif sumber gizi yang dapat membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Namun, tidak semua anak dapat mentoleransi protein yang terkandung pada susu sapi, sehingga memicu reaksi berlebih dari sistem kekebalan tubuh.
Kejadian ini sebagian besar terjadi pada kelompok anak dan biasa disebut dengan istilah Alergi Susu Sapi (ASS). Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka kejadian alergi susu sapi sekitar 2-7,5%, dengan kasus tertinggCi terjadi pada usia awal kehidupan.
Beberapa hasil studi terkini menyatakan bahwa ketidakcukupan asupan nutrisi pada anak dapat berpotensi menyebabkan stunting. Studi menyatakan bahwa stunting ditemukan pada 9% anak dengan alergi makanan. Risiko semakin meningkat hingga mencapai 24% pada kelompok anak yang didiagnosis alergi protein susu sapi.
Baca juga: Anya Geraldine dan Selektif Memilih Susu
Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin menjelaskan, sebagai perusahaan yang berkecimpung di bidang nutrisi untuk anak, Danone SN Indonesia ingin terus berkontribusi melalui berbagai inisiatif dan kerja sama dengan banyak pihak termasuk pemerintah, pakar kesehatan, dan organisasi lain yang memiliki tujuan yang sama.
"Salah satu fokus kami adalah untuk turut serta menjawab tantangan pemenuhan nutrisi yang dihadapi ibu dan anak termasuk yang berkaitan dengan tumbuh kembang dan stunting. Kami percaya bahwa gizi memiliki peran penting untuk membawa perubahan positif pada kesehatan dan kualitas hidup manusia,” papar Arif.