Solo, Gatra.com – Peringatan Malam Satu Suro di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, berjalan khidmad. Kirab yang disertai dengan tapa bisu ini diikuti oleh sekitar 2.000 keluarga dan abdi dalam Mangkunegaran.
Mereka terbagi dalam empat rombongan. Masing-masing rombongan mengarak satu pusaka. Kesemuanya dipimpin oleh Gusti Pangeran Haryo (GPH) Paundrakarna Jiwa Surya Negara yang bertugas sebagai Cucuk Lampah atau pemimpin barisan.
Kirab dimulai sekitar pukul 19.00 WIB. Kirab ini diawali dengan keluarnya Penguasa Pura Mangkunegaran, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X menuju ke Pendapa Pura Mangkunegaran. Ia melepas rombongan kirab yang dipimpin oleh kakaknya, GPH Paundrakarna.
GPH Paundrakarna yang berada di barisan paling depan mengenakan pakaian beskap hitam lengkap dengan kain jarik dan blangkon. Ia memimpin barisan diikuti pembawa pusaka. Rombongan kerabat dan abdi dalem mengiringi di belakangnya.
Barisan berikutnya pun didahului dengan pusaka yang dibawa oleh abdi dalem, diikuti dengan barisan kerabat dan abdi dalem yang berjalan tanpa alas kaki dan melakukan tapa bisu.
Mereka mengelilingi tembok luar Pura Mangkunegaran, mulai dari pintu depan Pura Mangkunegaran menuju Jalan Ronggowarsito, kemudian berbelok ke Jalan Kartini. Rombongan kemudian menuju Jalan RM Said, lantas belok ke Jalan Teuku Umar dan kembali lagi ke Jalan Ronggowarsito, lalu masuk ke dalam pura.
Pengageng Wedhana Satrio Pura Mangkunegaran KRMT Lilik Priarso, mengatakan bahwa tahun ini GPH Paundrakarna bersedia menjadi Cucuk Lampah. Ini merupakan kedua kalinya ia bersedia menjadi Cucuk Lampah.
"Itu [GPH Paundrakarna bersedia] karena Gusti Mangkunegara X yang meminta. Mereka berdua yang berbicara empat mata," katanya.
GPH Paundrakarna pernah sekali menjadi Cucuk Lampah saat akan diberikan gelar pangeran. Setelah itu, ia tidak pernah bersedia untuk menjadi Cucuk Lampah lagi.
"Ini merupakan hal yang spesial setelah beliau [GPH Paundrakarna] lama tidak pernah menjadi Cucuk Lampah," katanya.
Terkait adanya pelaksanaan Kirab Malam Satu Sura kali ini, Lilik mengatakan, jauh lebih banyak diikuti peserta dibandingkan tahun lalu. Tahun ini beberapa tokoh dan tamu undangan juga hadir dalam Kirab Malam Satu Sura tersebut.
"VIP-nya Mas Wali, kemudian Pak Gubernur [Ganjar Pranowo], tadi ada Pak Gatot Nurmantyo," katanya.