Banjarbaru, Gatra.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akibat cuaca panas terus terjadi. Informasi yang didapatkan dari BPBD Kalsel, sampai awal Agustus 2023, lebih dari 900 hektar lahan dan 87 hektar hutan yang terbakar.
Kepala BPBD Kalsel, Suria Fadliansyah mengungkapkan, Karhutla terbanyak ada di wilayah Kota Banjarbaru dengan luasan 445 hektar dan sebanyak 102 titik api. "Sampai Selasa malam, tercatat ada 3.214 titik api yang tersebar di 13 kabupaten kota se Kalsel. Terbanyak ada di Kabupaten Balangan dengan 702 titik api,' jelasnya kepada Gatra.com, Kamis (3/8).
Dia sampaikan, meskipun di Balangan titik api terbanyak, namun luasan Karhutla tidak mendominasi. "Karhuta di Balangan hanya sekitar 15 hektar,' sebutnya.
Sampai saat ini, beber mantan Pj Bupati Kabupaten Hulu Sungai Utara itu, Karhutla paling banyak terjadi di ibu kota Provinsi Kalsel yakni Kota Banjarbaru dengan luas mencapai 445 hektar dengan 102 titik api.
Sedangkan titik api paling sedikit, ada di Kota Banjarmasin. Di bekas ibu kota Provinsi Kalsel itu, titik api terpantau hanya enam buah. Untuk Karhutla paling sedikit terjadi di Kabupaten wiayah pesisir Kalsel, yakni Tanah Bumbu.
Suria Fadliansyah menegaskan, sekecil apapun titik api langsung dipadamkan oleh satgas darat dan udara dibantu masyarakat.
"Alhamdulillah berkat gotong royong dan kerja keras, api bisa kita padamkan, sehingga tidak makin meluas. Kita juga dibantu helikopter water booming untuk pemadaman melalui udara," jelasnya.
