Home Apa Siapa Mengenang Djoko Pekik: Peduli ke Sesama Seniman dan Wasiat yang Diungkapkan ke Presiden Jokowi

Mengenang Djoko Pekik: Peduli ke Sesama Seniman dan Wasiat yang Diungkapkan ke Presiden Jokowi

Bantul, Gatra.com - Maestro lukis Djoko Pekik meninggal dunia di RS Panti Rapih Yogyakarta, Sabtu (12/8) pagi, di usia 86 tahun. Di usia senjanya, ia masih aktif berkarya dan menaruh kepedulian pada sesama seniman yang terdampak pandemi.

Karya-karya Pekik masih terpampang pada sejumlah pameran di Yogyakarta beberapa tahun terakhir, terutama yang menyoroti soal pandemi. Di pameran Artjog 2020 ia menggambarkan situasi pandemi dalam karya ‘Gelombang Masker’.

Seperti karyanya yang lain yang berukuran besar, lukisan cat minyak berdimensi 150x 250 centimeter ini menggambarkan sebuah mobil bak terbuka yang membagikan masker.

Mobil dengan tulisan ‘Corona 2020’ ini diikuti banyak orang. Ironisnya, massa yang berikat kepala Merah Putih dan mengangkat kepalan tangan dalam pembagian masker itu justru berjubel, tindakan yang tak sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Pada tahun itu juga, di tengah pembatasan pandemi, ia juga menyumbang karya di pameran Yogya Annual Art #5. Pekik melukis koleganya, mendiang maestro lukis lain, Affandi bersama putrinya.

Dalam pameran "Tahta untuk Rakyat" pada 2021 untuk mengenang Sultan Hamengku Buwono IX, Pekik juga urun karya. Ia melukiskan suasana pemakaman raja Yogyakarta itu pada 2 Oktober 1988 dalam karya ‘Kawulo Gonjang-ganjing di Plengkung Gading’.

Djoko Pekik lebih dikenal dari seri lukisannya tentang celeng yang merupakan metafora untuk rezim Orde Baru. Salah satu karyanya, Berburu Celeng, dihargai Rp1 miliar pada 1998, harga yang terbilang fantastis saat itu.

Pada masa Orba, ia sempat menjalani tahanan karena aktivitasnya di Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) yang terafiliasi ke Partai Komunis Indonesia. Pekik juga mendirikan Sanggar Bumi Tarung, kelompok seni dengan pendekatan seni realis yang khas.

Di masa senjanya, ia menghabiskan waktu di padepokannya yang asri di Sembungan, Tamantirto, Bantul.

Di masa pandemi Covid-19, ia menaruh kepedulian pada sesama seniman yang terdampak wabah. Pekik terlibat di pameran ‘Bangkit Berkarya Lagi’ yang menjual karya para seniman kondang dengan harga terjangkau bersama karya seniman lain yang sepi order karena pagebluk.

Djoko Pekik pernah menyatakan bakal menjadikan lukisan-lukisan sebagai warisan hidupnya. Hal itu bahkan disampaikan langsung Pekik pada Presiden Joko Widodo saat meninjau vaksinasi Covid-19 untuk para seniman di Bantul, Maret 2021.

"Saya ngomong sebentar sama Jokowi tentang pandemi. Saya di rumah terus, melukis untuk saya bagi ke anak saya sebelum saya meninggal," kata Pekik kepada Gatra.com kala itu.

Kepada Jokowi, Pekik juga mengungkapkan kegundahan sekaligus semacam wasiat atas keberadaan museum seni rupa Indonesia. "Singapura punya museum nasional. Yogya belum punya museum nasional, tapi museum Singapura isinya banyak seniman Yogya, terutama dari seni rupa,” ujarnya.

142