Jakarta, Gatra.com– Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan perlu kolaborasi dari semua pihak untuk menguatkan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, badan usaha milik negara, swasta, dan semua pihak dapat mengambil peran sesuai bidang masing-masing.
“Kita semua satu tim bisa bekerja sama. Satu goal habis-habisan bela UMKM ,” kata Zulkifli Hasan dalam acara penghargaan Indonesia Entrepreneur Challenge atau IEC 2023 di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu (31/8).
Zulkifli Hasan menegaskan, pelaku UMKM harus mendapatkan pelatihan. Bekal pengetahuan dalam berusaha itu bisa digunakan untuk berinovasi pada produk maupun proses, serta meningkatkan nilai usaha dan produknya.
Baca juga : Dorong Pertumbuhan Startup Baru, Bank Muamalat dan Muamalat Institute Siapkan Inkubator Bisnis
Dia mencontohkan, sambal yang dikemas dalam plastik memiliki nilai jual yang lebih rendah dibandingkan sambal yang dikemas dalam botol kaca.
Akan bertambah lagi nilainya, Zulkifli Hasan melanjutkan, jika memiliki label dengan tulisan bahasa asing, misalkan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. “Harganya bisa lebih tinggi dan pangsa pasar yang lebih luas,” ucap dia.
Direktur Utama Tempo Media Grup Arif Zulkifli mengatakan, Tempo berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pariwisata, Orbitin Indonesia, dan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan kompetisi ini. “Kami mengucapkan terima kasih atas kemitraan ini demi kemajuan UMKM kita,” kata Arif.
Baca juga: Tiga Perempat Transaksi di Tokopedia Lewat Fitur Bebas Ongkir
Dia berharap UMKM-UMKM yang potensial, pemenang IEC 2023 dapat melesat lagi hingga ke kancah dunia, sehingga bisa mendapatkan pangsa pasar dan jejaring bisnis yang lebih luas.
Selanjutnya, para pemenang akan mengikuti inkubasi bersama anak usaha Tempo, Orbitin Indonesia, untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi guna meningkatkan skala usahanya.
Tercatat 58.444 pendaftar IEC 2023. Dari jumlah itu, tersaring 100 peserta berdasarkan usia, kepemilikan Nomor Induk Berusaha (NIB), dan tren kenaikan omzet usaha. Mereka lantas mengikuti Workshop Pitch Deck atau pembekalan membuat dan menyuguhan presentasi yang menarik dan berbobot dari Orbitin Indonesia.
“Para finalis kemudian mempresentasikan usaha mereka kepada juri,” kata Wahyu Dhyatmika, Ketua Dewan Juri IEC 2023. Dari seleksi tersebut, muncul 20 pemenang yang berhak mendapatkan piagam, hadiah total Rp 100 juta, dan mengikuti kegiatan inkubasi.
Berikut 20 pemenang IEC 2023:
Kategori Kuliner :
- Boemboe Mandhe dari Kabupaten Tanah Datar
- Ombak Food dari Kabupaten Lombok Tengah
- So Chilli by Mayang dari Kota Bima
- Akademos Crispy dari Kota Payakumbuh
- UKM Cempake dari Kabupaten Lombok Tengah
- Legend Tren Internasional dari Kabupaten Gresik
Kategori Fashion:
- Maharrani dari Kota Padang
- Cool and Kind dari Kabupaten Lamongan
- Naya Abimantrana dari Kabupaten Sidoarjo
- Kategori Peralatan Rumah Tangga dan Produk Kreatif/Kriya
- Waidah Pearl / Mutiara Lombok Waidah dari Kota Mataram
- Karya Winazar dari Kabupaten Sukabumi
- HQ Jaya dari Kabupaten Lamongan
- Biar Clean dari Kabupaten Lamongan
Pengelolaan Lingkungan dan Energi Baru Terbarukan (EBT)
- Bank Sampah Padat Karya dari Kabupaten Agam
- Econella dari Kabupaten Pinrang
- Kategori Teknologi Digital
- Digitiket dari Kota Semarang
- Pintukarir.id dari Kota Tangerang
Kategori Pendidikan
- Inspirasigo dari Kabupaten Lamongan
- Kategori Agrobisnis
- Sinergi Natural Nusantara dari Kabupaten Bantul
Kategori Perawatan Tubuh dan Kosmetik
- Aroma Mattirodeceng dari Kota Makassar
Tak hanya memberikan penghargaan bagi pemenang IEC 2023, ada pula apresiasi untuk kepala daerah penggerak UMKM. Lima kepala daerah ini memberikan perhatian dan dukungan konkret untuk kemajuan UMKM di daerah masing-masing. Kepala daerah penggerak UMKM adalah:
- Bupati Lamongan Yuhronur Efendi
- Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri
- Bupati Keerom Piter Gusbager
- Bupati Musi Rawas Ratna Machmud
- Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina
Deputi Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, Siti Azizah mengatakan, pemerintah berupaya mencapai target rasio kewirausahaan pada 2024, yakni 3,95 persen dengan menciptakan satu juta wirausaha baru. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengejar target tersebut adalah dengan mengembangan ekosistem untuk membangun wirausaha.
“Peranan masing-masing pihak sangat krusial dalam menumbuhkan kewirausahaan, baik pada level mikro, kecil dan menengah,” kata Siti.