Home Apa Siapa Komnas PA Bakal Jaga Semangat Perjuangan Arist Merdeka Sirait

Komnas PA Bakal Jaga Semangat Perjuangan Arist Merdeka Sirait

Jakarta, Gatra.com – Sudah hampir 10 hari mendiang Arist Merdeka Sirait berpulang dan dikebumikan di Desa Porsea, Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara (Sumut). Dia tutup usia di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim).

Meski jasadnya telah dikebumikan, namun semangat dan kegigihannya dalam memperjuangankan hak dan perlindungan anak tidak akan sirna, tetapi akan terus berkobar.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Lia Latifa, mengatakan, pihaknya akan terus menjaga api semangat pejuang tangguh bagi anak-anak tersebut.

“Kami akan lanjutkan perjuanganmu untuk melindungi anak Indonesia,” kata Lia dalam keterangan diterima pada Senin (4/9).

Selain gigih memperjuangkan hak-hak dan perlindungan anak, khusunsya anak-anak korban kekerasan, kemiskinan, dan kesehatan, mendiang Arist di ujung usianya juga tengah mengampanyekan bahanya Bisphenol A atau lebih dikenal dengan nama BPA.

Arist meminta pemerintah, khususnya BPOM dan Kemenkes agar membuat regulasi yang jelas soal BPA dalam sebuah produk, termasuk galon air isi ulang demi melindungi janin, balita, dan anak-anak dari paparan zat berbahaya tersbut.

Dia meminta BPOM agar merevisi Perka BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan. BPOM menyambut baik, kemudian melakukan berbagai kajian di antaranya melibatkan sejumlah pakar di antaranya plastik dan kesehatan. Hasilnya, Perka itu harus direvisi.

Perka itupun kemudian direvisi dan tinggal menunggu persetujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Arist terus mengawal hingga sempat membuat surat terbuka kepada presiden.

Tidak berhenti sampai itu, Arist semasa hidupnya dalam ulang tahun ke-100 PBNU gelaran Bahtsul Masail di Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), menyampaikan soal bahaya zat tersebut.

Sepulang dari sana, dia diundang oleh Dewan Pertimbangan Presiden soal bahaya BPA dan membahas RUU BPOM.

Namun, selum galon guna ulang benar-benar diberi label, Arist mangkat menghadap sang Pencipta. “Komnas PA sangat consern terhadap perlindungan anak-anak dari bahaya penggunaan bahan Kimia BPA bagi kesehatan anak-anak,” ujar Arist saat masih hidup.

Arist Merdeka Sirait merupakan aktivis hak-hak dan perlindungan anak kelahiran Pematang Siantar, Sumut, pada 17 Agustus 1960. Awalnya, dia dikenal sebagai aktivis buruh.

Arist berubah haluan menjadi aktivis hak-hak dan perlindungan anak pada tahun 1981 setelah banyak anak yang harus bekerja dan diperlakukan tidak semestinya.

Selepas itu, Arist mendirikan sejumlah yayasan untuk membekali anak, di antaranya Yayasan Komite Pendidikan Anak Kreatif (Kompak) Indonesia. Akhirnya, bersama Seto Mulyadi, Airst dan sejumlah aktivis lainnya mendirikan Komnas PA.

86