Jakarta, Gatra.com – Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA), Hery Chariansyah, mengimbau para ibu atau orang tua harus pintar memilih Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang bebas Bisfenol A (BPA) agar keturunannya tidak berpotesi autis.
“Menurut data terbaru, setiap 36 kelahiran terdapat satu anak yang lahir autis. Dan BPA itu sangat berperan besar sebagai penyebabnya. Untuk itu, ibu-ibu harus pandai memilih AMDK yang aman. Yang tidak mengandung BPA,” ujarnya dalam keterangan pada Rabu, (12/6).
Ia menyampaikan, terkait bahaya BPA, pihaknya terus melakukan sosialiasi, di antaranya dalam memperingati Hari Peduli Autis Dunia dengan menggelar diskusi berjudul “Autis Terus Meningkat, Pilihlah Wadah yang Bebas BPA”.
Komnas PA menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dalam hal ini BPOM atas peraturan BPOM No. 6 Tahun 2024 yang telah mengundangkan Perubahan Kedua PerkaBPOM No 31 tahun 2018 tentang label pangan olahan.
“Intinya galon guna ulang yang beredar harus diberi label berpotensi BPA. Tapi bagi kami, yang memperjuangkan kesehatan anak tak bisa menerima berpotensi. Tetap harus dihindari,” ujarnya.
Pemilik sekolah Imaculata Autism Boarding School, Dr. Imaculata Umiyati, memaparkan bahwa setelah dilakukan penelitian terhadap, darah atau feses anak autis yang dilakukan di Amerika Serikat ternyata banyak mengandung logam berat dan BPA.
“Jadi setelah diperiksa ternyata positif, isinya logam berat dan BPA. Maka dari itu, hindari penggunaan galon guna ulang yang jelas-jelas berpotensi BPA. Sebab BPA butuh waktu untuk meracuni kita,” ujarnya perempuan berjuluk Bunda Anak Autis ini.
Sedangkan menurut dokter Catherine Tjahjadi, paparan BPA masuk ke dalam tubuh karena suhu panas maupun gesekan. Setelah itu, kemudian bermigrasi dari galon ke air, setelah air dikonsumsi inilah munculnya paparan BPA yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit terutama autis.
“BPA itu sifatnya merusak hormon Endokrin. Dampaknya menimbulkan penyakit mental. Jadi kita harus jeli memilih galon. Kalau ada kode nomor 7 di dalam segitiga hindari. Gunakan yang berkode 1, 2, 4, dan 5 itu semua aman bagi kesehatan,” kata Chaterine Tjahjadi.
Anggota Komisi IX Fraksi NasDem, Ratu Ngadu Bonu Wulla, menyampaikan terima kasih kepada BPOM yang telah mengeluarkan Peraturan Nomor 6 Tahun 2024 yang berisi diundangkannya Perubahan Kedua PerkaBPOM No. 31 Tahun 2018 tentang Pelabelan Galon Guna Ulang. Ia menyatakan siap mengawal pelaksanaan di lapangan.
“Walau pun sudah disahkan [aturan tersebut], pelaksanaan di lapangan butun diawasi. Itulah salah satu fungsi DPR RI,” kata Ratu Ngadu Bonu Wulla.
Pesan yang paling mendalam dari Wakil Ketua Komnas PA, yang juga menjadi duta Anak Autis, Cornelia Agatha. Menurutnya, merawat anak autis itu berat. Lebih baik mencegah dengan memilih wadah yang bebas BPA.
"Saya mempunyai saudara yang terkena autis. Itu bukan hanya satu keluarga yang runtuh, tapi semuanya,” kata dia.
Pasalnya, lanjut pemeran Sarah di “Si Doel Anak Sekolahan” tersebut, akhirnya seluruh keluarga hanya terfokus pada anak yang autis. Anak yang lain jadi tidak diperhatikan. “Ini malah menimbulkan masalah baru.”