Jakarta, Gatra.com – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Cina ke-26 resmi dimulai pagi ini. Seperti diketahui, Presiden Cina Xi Jinping tidak datang ke helatan besar ASEAN tersebut. Dia diwakili oleh Premier Li Qiang yang baru diangkat menempati posisi Perdana Menteri (PM) Cina pada Maret 2023 lalu.

Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa RRT adalah satu dari empat Mitra Dialog ASEAN yang memiliki status Mitra Strategis Komprehensif. Dimana tahun ini adalah 20 tahun aksesi RRT terhadap Treaty of Amity and Cooperation.

Jokowi mendorong hubungan yang telah terjalin lama itu agar dimaknai dengan merealisasikan kerja sama konkret yang saling menguntungkan.

“Dimana hal tersebut hanya bisa dilakukan jika kita memiliki trust satu sama lain, yang tentu saja harus dibangun dan dipelihara oleh semua pihak. Dan salah satunya dengan menghormati hukum internasional,” ucap Jokowi ketika membuka KTT ASEAN-Cina yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pagi ini, Rabu (9/6).

Pada akhirnya, kepercayaan dan dan kerja sama konkret inilah yang dapat menjadi positive force bagi stabilitas dan perdamaian kawasan.

Usai KTT ASEAN-Cina, sepanjang hari ini masih terus berlangsung sejumlah agenda penting lainnya. Termasuk di antaranya KTT ASEAN-Korea Selatan ke-24, KTT ASEAN-Jepang ke-26, KTT ASEAN-Amerika Serikat, juga KTT ASEAN-Kanada. Ada pula KTT ASEAN Plus Three (APT). APT mulai terbentuk sejak 1997 yang melibatkan tiga negara Asia Timur yakni Cina, Jepang, dan Korea.

Selain itu, ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) hari kedua berlangsung juga. AIPF bertujuan untuk menghubungkan sektor swasta dan publik di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik untuk kerja sama yang lebih kuat.

Agenda hari ini ditutup dengan gala dinner yang berlangsung di Hutan Kota, kompleks Gelora Bung Karno (GBK).