Home Politik Survei PolGov UGM: Swing Voters di Kalangan Mahasiswa Mencapai 20,38 Persen

Survei PolGov UGM: Swing Voters di Kalangan Mahasiswa Mencapai 20,38 Persen

Jakarta, Gatra.com - PolGov Research Center Universitas Gadjah Mada (UGM) mencatat nama Bakal calon presiden (Bacapres) usungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto sebagai sosok bacapres dengan elektabilitas tertinggi jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, di kalangan mahasiswa.

Meski demikian, tingkat elektabilitas Prabowo terpaut sangat tipis dari Bacapres usungan PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ganjar Pranowo. Bahkan, selisih angka elektoral keduanya tidak lebih besar dari 1 persen.

"Hasilnya adalah Prabowo masih tertinggi, tapi sangat kompetitif. Tipis sekali dengan Ganjar," kata Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM Arya Budi dalam acara rilis survei, pada Selasa (26/9).

Dalam survei tersebut, Prabowo berhasil meraup angka keterpilihan sebesar 30,19 persen. Adapun, Ganjar menduduki peringkat kedua dengan angka elektoral sebesar 30,00 persen. Sementara itu, Bacapres usungan Koalisi Perubahan Anies Baswedan tertinggal signifikan dari Prabowo dan Ganjar dengan 18,3 persen.

"Ada yang memilih [nama-nama lainnya, sebanyak] 1,13 persen," ujar Arya.

Di samping itu, PolGov UGM mencatat adanya potensi swing voters atau pemilih belum menjatuhkan pilihan terhadap salah satu nama bacapres. Totalnya, ada 20,38 persen responden mahasiswa yang mengaku masih tidak mengetahui siapa sosok bacapres yang akan mereka pilih.

"Sekali lagi, survei ini kita potret akhir Juli sampai awal Agustus, ada dinamika deklarasi, ada dinamika kocok ulang koalisi, ada dinamika isu-isu cawapres, dan seterusnya, itu tentu tidak terpotret dalam durasi survei," tandasnya.

Sebagai informasi, survei bertajuk 'Preferensi Politik Mahasiswa di Pemilu 2024' itu dilakukan selama dua pekan, yakni pada periode 24 Juli - 7 Agustus 2023, dengan total responden sebanyak 719 mahasiswa di 31 perguruan tinggi dan 29 provinsi di Indonesia.

Adapun, metode pengambilan sampel yang digunakan dalam survei ini adalah metode chain-referral sampling dengan metode pengumpulan data self-enumeration survey. Oleh karena metode penarikan yang masuk dalam kategori non-probabilistic sampling, survei tersebut tidak memilik kekuatan klaim bahwa responden mewakili populasi mahasiswa di Indonesia.

 

354