Jakarta, Gatra.com - Desainer Fesyen Indonesia, Frida Aulia kian melebarkan sayapnya dalam dunia fashion internasional yang mengangkat wastra nusantara terutama batik pada karya-karya fesyennya ketika tampil di New York, Melbourne dan Sydney.
Perjalanan ini bukan hanya sekedar fashion show, berjualan, dan menambah link serta jaringan saja. Tapi owner dari Batik Neng Geulis dan Gallery Neng Geulis di Aeon Sentul Bogor ini diminta mengajar dan sharing untuk memperkenalkan indahnya batik yang diresmikan UNESCO 2 Oktober 2009 lalu. UNESCO menetapkan Batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi atau Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Di Amerika, pagelaran dan sharing ini dalam rangkaian New York Indonesia Fashion Week (NYIFW) 2023. Frida Aulia diminta oleh Producer NYIFW, Vanny Tousignant serta Prof Daniel James Cole dari Fashion Institute of Technology (FIT) - State University of New York pada 7 September 2023 lalu untuk mengajar dan sharing. Materinya seputar tekstil, desain, cara pembuatan, dan filosofi batik Batik Neng Geulis yang sudah ada 46 motif batik kepada 100 orang lebih mahasiswa textile FIT. Terutama tentang batik Angklung, yang dibawakannya juga dalam NYIFW 2023 di Penthouse New York pada 8 September 2023 lalu.
"Tidak lupa dalam rangkaian NYIFW kami diberi kesempatan berjualan produk kami di Gapura Indonesia di Philadelphia pada tanggal 10 September 2023. Audiensi sebelumnya dengan KJRI New York di tanggal 6 september 2023," katanya dalam keterangan yang diterima pada Minggu (22/10).
Perjalanan Fashion Show Frida Aulia Indonesia ditutup dengan mendapatkan dua reseller di New York dan Pittsburgh.
Selesai di Amerika, perjalanan sharing dan show dilanjutkan ke Benua Australia. Batik karya Frida Aulia tampil di Fashion Show Indonesia Night di Victorian State Library pada 6 Oktober 2023 kemarin.
Perjalanannya ini kemudian dilanjutkan dengan fashion show di Festival Indonesia Melbourne pada 8 Oktober 2023. Semua baju yang dipamerkan dalam acara fashion show terjual habis, produknya yang dijual di pameran pun hanya tersisa sedikit.
Ini kedua kalinya Frida Aulia mendapat undangan untuk mengikuti Festival Indonesia di Melbourne. Sama seperti di Amerika di akhir fashion show Frida memperkenalkan karya-karyanya yang tertuang di Batik Neng Geulis.
Rangkaian perjalanan fashion show Frida Aulia ditutup di Wisma KJRI Sydney pada 16 Oktober 2023 yang didukung DWP KJRI Sydney dan Diaspora Indonesia. Sama seperti di Melbourne, acara terdiri dari Fashion Show, Sharing Batik Neng Geulis terutama motif baru Buricak Burinong Seei Kebun Raya Bogor yaitu Bunga Raflesia dan Daun Pisang, serta Motif Kabupaten Bogor yang terbaru yaitu Tugu Pancakarsa, Paralayang, Pura Parahyangan Agung Jagatkarta dan Curug.
Dalam perjalanan ini Frida Aulia menggandeng Kampung Jelujur Desa Marga Jaya Bogor Barat, DWP PUPR Kota Bogor, serta DWP Kota Bogor, untuk memanfaatkan kain perca Batik Neng Geulis yang hasilnya ikut dipakai dalam acara show dan festival.
"Dengan harapan sustainable economy, dari limbah yang dihasilkan Batik Neng Geulis bisa menghasilkan produk dan bernilai ekonomis," ujar Frida Aulia.
Frida Aulia sendiri sudah pernah melakukan beberapa fashion show di antaranya Gold Coast Fashion Week, Festival Indonesia Moscow 2017-2019, Fashion Show Tunggal di Brunei Darussalam, KJRI Turki 2010, Expo Mumbai India 2018, dan lainnya.
Frida Aulia berharap setelah mengikuti beberapa rangkaian fashion show dan festival ini, dia bisa terus berkembang dan bertumbuh dengan semakin kreatif. Sehingga bisa terus melestarikan seni dan budaya Indonesia.
"Maju terus UMKM bangkit, menyerah bukan pilihan, kita semua pasti BISA, Indonesia maju," ujarnya.