Labuhanbatu, Gatra.com - Kabupaten Labuhanbatu menduduki peringkat tertinggi upaya penurunan kasus stunting tingkat Sumatera Utara (Sumut), untuk wilayah kabupaten.
Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumut Arief S Trinugroho saat zoom meeting review program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting Sumut tahun 2023, di ruang data dan karya kantor bupati, Selasa (24/10/2023).
Arief mengapresiasi sejumlah kabupaten/kota dengan reaksasi tertinggi. Untuk 2 kabupaten, Labuhanbatu berada pada angka 60, 89 persen dan Kabupaten Tapanuli Selatan dengan reaksasi 59,91 persen.
Sedangkan untuk kewilayahan kota, tertinggi pertama yakni Tebing Tinggi dengan reaksasi 71, 84 persen serta Kota Sibolga dengan reaksasi 66, 73 persen.
Arief mengatakan program percepatan penurunan stunting adalah salah satu dari delapan program penting Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Perang Lawan Stunting, Menko Muhadjir Wajibkan Puskesmas dan Posyandu Punya Senjata Ini
"Pemprov Sumut terus berusaha mengambil langkah-langkah apa saja dalam menangani percepatan penurunan stunting di Provinsi Sumatera Utara," kata Arief.
Untuk itu, Arief meminta kepada kabupaten/kota yang reaksasi rendah agar berkoordinasi dengan Provinsi Sumut serta memaksimalkan kinerja, terlebih waktu tersisa beberapa bulan lagi.
Sementara, Wakil Bupati Labuhanbatu Hj Ellya Rosa Siregar selaku ketua tim percepatan penurunan stunting menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten terus berupaya menekan penurunan kasus stunting.
"Pemkab Labuhanbatu akan terus bekerja secara maksimal demi menekan penurunan stunting, untuk mewujudkan generasi emas di tahun 2045," katanya.