Semarang, Gatra.com - Demi mencegah kasus stunting di wilayahnya, Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu masif melakukan edukasi terhadap masyarakat sekaligus mengkampanyekan makanan pendamping beras.
Bertempat di Galeri Sentra Batik Warna Alam, Mbak Ita melakukan demonstrasi memasak opor singkong di depan masyarakat Gunungpati saat menggelar acara SAPA Mba Ita, Kamis (26/10/2023).
Mbak Ita menjelaskan, Opor singkong perpaduan bahan dasar ayam, singkong, dan tahu, yang diklaim murah, namun mengandung gizi tinggi karena mengandung banyak protein hewani dari ayam serta protein nabati dari tahu juga karbohidrat dari singkong.
Resep opor singkong berasal dari buku resep-resep turunan dari Ibu Megawati Soekarnoputri dan dikreasikan oleh dirinya sendiri.
Bahan yang digunakan untuk membuat opor singkong tak lain adalah singkong atau pohung yang digunakan sebagai makanan pendamping beras. Selain itu juga ada ayam, santan dan garam. Untuk resepnya sendiri simpel, dan tidak menggunakan MSG.
Teknik memasaknya tak beda dengan memasak opor, hanya ada tambahan singkong dan tahu.
"Di Gunungpati ini melimpah hasil tanaman yang bisa jadi makanan pendamping beras. Ada talas, singkong, ubi, jagung dan lain sebagainya," katanya.
"Kita akan terus giatkan sosialisasi makanan pendamping beras di penjuru Semarang. Sehingga edukasi dan sosialisasi bisa ebih masif," lanjutnya.
Menurutnya, dengan sosialisasi masif makanan pendamping beras dan gizi seimbang isi piringku, masyarakat akan paham pentingnya gizi seimbang bagi anak.
Apalagi ia mendapati laporan jika di Kecamatan Gunungpati ada 32 anak yang terkena stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak.
Maka dari itu, pihaknya akan mengintervensi langsung kepada 32 anak tersebut dengan program Dahsyat (Dapur Sehat Atasi Stunting).
"Saya akan minta kepada Dinas Pengendalian Penduduk dan KB serta Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk segera membuat dapur Dahsyat untuk 32 anak penderita stunting di Kecamatan Gunungpati," ujarnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggelar berbagai kegiatan seperti bazar murah Pak Rahman, edukasi, dan demo masak bersama Wali Kota Semarang serta peresmian Sentra Batik Alam Malon Gunungpati, Kota Semarang pada Kamis (26/10/2023).
Tak hanya itu, ada pula kegiatan Sapa Mbak Ita, di mana Wali Kota menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.
"Alhamdulillah tadi kami menyerahkan bantuan dan menyerap aspirasi masyarakat lewat Sapa Mbak Ita. Ada yang minta sumur bor, talut, CCTV dan sebagainya. Ini yang nanti secara berkala kita lakukan, agar masyarakat Gunungpati juga merasakan hasil pembangunan," pungkasnya.