Home Pendidikan Penyambung Mimpi Siswa Untuk Menggapai Cita-Cita

Penyambung Mimpi Siswa Untuk Menggapai Cita-Cita

Malang, Gatra.com - Bisa bersekolah setinggi-tingginya menjadi keinginan dari Zaskia Okta Finta. Pelajar kelas 3 Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Jatisari, Kepanjen, Kabupaten Malang ini, memang memiliki kegemaran tersendiri untuk belajar dan bersekolah.

Ibu dari Zaskia, Rokani, mengatakan bahwa anak bungsunya itu memang selalu riang dan aktif jika dalam mengikuti pembelajaran di sekolah. Hal ini yang membuat ia percaya dan akan terus mendukung keinginan Zaskia untuk bisa bersekolah, hingga lulus dari bangku kuliah.

Rokani sendiri memiliki tiga buah hati. Dua kakak dari Zaskia, tidak memiliki riwayat panjang di bangku sekolah. Anak pertamanya setelah menamatkan bangku SD, langsung bekerja karena kendala biaya. Sementara anak keduanya, hanya sampai bangku SMP.

Harapan besar untuk bersekolah setinggi-tingginya, kini hadir lewat Zaskia. Si bungsu juga menunjukan minat yang sangaat tinggi untuk bersekolah. Namun, dengan pekerjaan suami sebagai tukang las dan dirinya yang hanya menjadi ibu rumah tangga, Rokani sempat khawatir akan kemampuan finansialnya dalam mendukung keinginan Zaskia tersebut.

Oleh karenanya, ia mensyukuri adanya PIP yang dinilai bisa menjadi penyambung semangat Zaskia dalam menggapai cita-cita. Kini, ia tak lagi cemas memikirkan masalah biaya karena sang anak merupakan penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP).

Beasiswa PIP adalah bantuan pendidikan dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang memenuhi kriteria. Beasiswa ini diperuntukkan bagi siswa berusia 6-21 tahun.

“Semoga PIP ini bisa mendukung Zaskia sampai nanti bisa berkuliah,” tutur Rokani saat ditemui di Kantor Disdik Kepanjen, Selasa lalu.

Pemantik Semangat Berprestasi

Dengan adanya bantuan dari PIP, orang tua pun bisa mendorong sang anak untuk fokus pada prestasi. Dalam hal ini, Rokani melihat adanya keinginan besar Zaskia untuk bersekolah hingga kuliah, tampaknya hal itu juga tercermin dari prestasi akademik sang anak. Ia tercatat beberapa kali menjadi juara kelas di sekolah. “Sering ranking satu atau ranking dua,” beber sang ibu.

Ia juga melihat sang anak punya minat tinggi untuk belajar. Apalagi, keinginan belajar Zaskia juga mendapat dukungan dari orang-orang terdekat. Dua kakak Zaskia, rajin untuk menemani dan membantu sang adik untuk belajar ketika di rumah.

Tak hanya menonjol di kegiatan akademik, Zaskia kini juga aktif dalam kegiatan non akademik, salah satunya dalam pencak silat. Rokani bercerita, Zaskia saat ini sedang aktif-aktifnya tampil di berbagai panggung pencak silat.

“Jadi, Zaskia memang percaya diri untuk tampil di panggung. Biasanya diminta tampil Pencak Silat atau Tari Topeng,” beber dia.

Bercita-cita Untuk Menjadi Guru

Selain itu, Menjadi seorang guru merupakan cita-cita yang dimiliki oleh Zaskia. Hal ini didorong oleh kesenangan Zaskia ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

“Aku pingin sekolah sampai kuliah. Karena cita-cita saya menjadi guru,” ujar Zaskia yang kini berusia 9 tahun itu.

Orang tua Zaskia pun mendukung cita-cita sang buah hati. Sang ibu mengatakan, dirinya bangga kepada sang anak, ketika pertama kali sang anak bercerita tentang cita-citanya. Sehingga, menyekolahkan Zaskia setinggi-tingginya pun menjadi keinginan orang tua guna mendukung cita-cita tersebut.

Rokani menyebut, dukungan dari keluarga kepada Zaskia untuk menggapai cita-citanya meningkat, karena adanya manfaat penerima PIP. Kini ia tak perlu memusingkan lagi perkara biaya sang anak dalam bersekolah maupun dalam memfasilitasi kebutuhan bersekolah.

Berkat PIP, kebutuhan Zaskia dalam menunjang kegiatan sekolahnya seperti beli buku, sepatu, seragam kini bisa dipenuhi. “Bahkan bisa disisihkan untuk ditabung kalau Zaskia perlu untuk sekolah-sekolah berikutnya,” kata Rokani.

157